Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperpanjang kerja sama desk to desk dengan Regional Cooperative Agreement Regional Office (RCARO) terkait program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang nuklir di Indonesia.
RCARO sendiri merupakan kantor regional dari Perjanjian Kerja Sama Regional (RCA) di bawah naungan International Atomic Energy Agency (IAEA).
Dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis, perpanjangan kerja sama yang mencakup bidang riset, pengembangan serta proyek pelatihan di bidang iptek nuklir ini ditandatangani oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito, dengan Direktur RCARO Dae-Ki KIM beberapa waktu lalu di Vienna, Austria.
Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN Syaiful Bakhri menuturkan, kesepahaman dalam bentuk perjanjian kerja sama antara BRIN dan RCARO yang ditandatangani pada 2023 memberikan dampak positif.
“Hal ini menjadi dasar pertimbangan bagi kedua belah pihak, untuk melakukan perpanjangan kerja sama,” ungkap Syaiful.
Ia juga menyebutkan, tujuan perpanjangan kerja sama ini untuk menjembatani komunikasi antara BRIN dengan lembaga ketenaganukliran di Korea Selatan, dalam mendukung pengembangan SDM dan penelitian iptek nuklir di Indonesia.
Syaiful mengatakan, BRIN mengemukakan perlunya letter of intent (LoI) dengan pihak RCARO yang memiliki kantor pusat di Korea Selatan. Hal ini untuk memfasilitasi komunikasi antara pemerintah Indonesia dalam hal ini BRIN, dengan lembaga atau institusi ketenaganukliran di Korea Selatan.
“Khususnya untuk mendukung kegiatan pemanfaatan serta pengembangan siklotron dan berkas elektron. Kemudian, revitalisasi reaktor riset, serta dekontaminasi gedung 10 produksi radioisotop dan radiofarmaka di KST B.J. Habibie Serpong Tangerang Selatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Technical Cooperation National Liaison Officer (NLO) Indonesia untuk IAEA Totti Tjiptosumirat mengungkapkan, pemerintah Indonesia mengapresiasi RCARO yang telah berkontribusi dalam pengembangan kapasitas SDM nuklir di Indonesia.
”Apresiasi untuk RCARO yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM), dan sivitas BRIN. Untuk melanjutkan studi magister di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST),” ujarnya.
Totti menuturkan, bentuk kerja sama lain antara BRIN dengan RCARO sejak 2023 - 2024 yaitu pelatihan melalui lokakarya, joint meeting, ataupun fellowship programme.
Melalui kerja sama ini, katanya, akan terbuka peluang bagi SDM nuklir di Indonesia, untuk menerima beasiswa dari institusi ketenaganukliran lain di Korea Selatan.
”Dengan adanya kerja sama antara BRIN dan RCARO akan ada tawaran beasiswa lain, yaitu beasiswa Regional Cooperative Agreement (RCA) KEPCO International Graduate School (KINGS) untuk program magister pada 2025,“ ujar Totti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gaet RCARO dalam peningkatan kapasitas SDM bidang nuklir
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
RCARO sendiri merupakan kantor regional dari Perjanjian Kerja Sama Regional (RCA) di bawah naungan International Atomic Energy Agency (IAEA).
Dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis, perpanjangan kerja sama yang mencakup bidang riset, pengembangan serta proyek pelatihan di bidang iptek nuklir ini ditandatangani oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito, dengan Direktur RCARO Dae-Ki KIM beberapa waktu lalu di Vienna, Austria.
Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN Syaiful Bakhri menuturkan, kesepahaman dalam bentuk perjanjian kerja sama antara BRIN dan RCARO yang ditandatangani pada 2023 memberikan dampak positif.
“Hal ini menjadi dasar pertimbangan bagi kedua belah pihak, untuk melakukan perpanjangan kerja sama,” ungkap Syaiful.
Ia juga menyebutkan, tujuan perpanjangan kerja sama ini untuk menjembatani komunikasi antara BRIN dengan lembaga ketenaganukliran di Korea Selatan, dalam mendukung pengembangan SDM dan penelitian iptek nuklir di Indonesia.
Syaiful mengatakan, BRIN mengemukakan perlunya letter of intent (LoI) dengan pihak RCARO yang memiliki kantor pusat di Korea Selatan. Hal ini untuk memfasilitasi komunikasi antara pemerintah Indonesia dalam hal ini BRIN, dengan lembaga atau institusi ketenaganukliran di Korea Selatan.
“Khususnya untuk mendukung kegiatan pemanfaatan serta pengembangan siklotron dan berkas elektron. Kemudian, revitalisasi reaktor riset, serta dekontaminasi gedung 10 produksi radioisotop dan radiofarmaka di KST B.J. Habibie Serpong Tangerang Selatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Technical Cooperation National Liaison Officer (NLO) Indonesia untuk IAEA Totti Tjiptosumirat mengungkapkan, pemerintah Indonesia mengapresiasi RCARO yang telah berkontribusi dalam pengembangan kapasitas SDM nuklir di Indonesia.
”Apresiasi untuk RCARO yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM), dan sivitas BRIN. Untuk melanjutkan studi magister di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST),” ujarnya.
Totti menuturkan, bentuk kerja sama lain antara BRIN dengan RCARO sejak 2023 - 2024 yaitu pelatihan melalui lokakarya, joint meeting, ataupun fellowship programme.
Melalui kerja sama ini, katanya, akan terbuka peluang bagi SDM nuklir di Indonesia, untuk menerima beasiswa dari institusi ketenaganukliran lain di Korea Selatan.
”Dengan adanya kerja sama antara BRIN dan RCARO akan ada tawaran beasiswa lain, yaitu beasiswa Regional Cooperative Agreement (RCA) KEPCO International Graduate School (KINGS) untuk program magister pada 2025,“ ujar Totti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gaet RCARO dalam peningkatan kapasitas SDM bidang nuklir
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024