Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta masyarakat di seluruh Maluku Utara waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi seperti angin kencang dalam satu minggu ke depan.  

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Senin mengatakan, saat ini terpantau adanya pola belokan dan pertemuan massa udara di wilayah kabupaten/kota di Maluku Utara yang dapat memicu pertumbuhan awan awan konvektif.

Di samping itu, umumnya, kondisi cuaca di Malut selama periode 14 - 20 Oktober 2024 adalah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari.

Dirinya menyebut, potensi Hujan intensitas ringan hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Taliabu, Kepulauan Sula dan sekitarnya.

Sedangkan pada 16 - 17 Oktober 2024 terjadi potensi hujan intensitas ringan hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar, terutama di wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Kepulauan Taliabu dan sekitarnya.

Menurut Sakimin, hal itu berpotensi terjadi hingga 20 Oktober Nampak potensi hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan dan sekitarnya.

Untuk itu, kata Sakimin, pihaknya menyampaikan ke pemerintah dan masyarakat untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.

"Menyikapi hal tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate," ujarnya.


 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024