Ambon (Antara Maluku) - Pembangunan sekolah baru di lokasi bencana jebolnya natural dam Way Ela di Desa Negeri Lima, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, masih terhambat masalah tanah.

"Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menyiapkan anggaran untuk membangun kembali sekolah yang hanyut tersapu banjir bandang di Negeri Lima, tetapi pembangunannya belum bisa dilaksanakan karena terhambat masalah tanah," kata Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Maluku, Semmy Risambessy, di Ambon, Senin.

Dikpora Maluku, telah dua kali berkoordinasi dengan Kemendiknas terkait pembangunan sekolah baru paskabencana alam jebolnya natural dam Way Ela, 25 Juli 2013, di mana anggarannya telah dialokasikan melalui Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai penanggung jawab pemulihan, termasuk untuk pengadaan sarana-prasarana belajar mengajar.

Dikpora Maluku juga telah meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah untuk berkoordinasi dengan para pemilih lahan yang telah bersedia tanahnya digunakan untuk pembangunan sekolah baru.

"Beberapa warga Negeri Lima yang peduli dengan peningkatan kualitas pendidikan telah menyatakan persetujuan tanahnya digunakan untuk pembangunan gedung sekolah baru. Sekarang tinggal koordinasi antara Dinas Pendidikan Maluku Tengah dengan pemilik tanah, terkait ganti ruginya saja, sehingga dapat segera dibangun," katanya.

Pihaknya tidak menginginkan pembangunan gedung sekolah baru tersebut menjadi masalah dikemudian hari, hanya karena masalah tanah.

"Jadi status tanahnya harus benar-benar jelas, sehingga tidak menimbulkan masalah di masa mendatang, terutama menghambat kelangsungan proses belajar mengajar guru dan siswa di Negeri Lima," ucapnya.

Bencana jebolnya natural dam Way Ela mengakibatkan SD Negeri 1 Negeri Lima dengan sembilan ruangan belajar, SD Negeri 2 (delapan ruangan belajar), SD Inpres (10 ruangan belajar), masing - masing satu taman kanak-kanak, kantor serta SMA Negeri II rusak total diterjang air bandang bersama material bebatuan, tanah dan pohon - pohon.

SD Negeri 1 maupun 2 masing - masing memiliki 194 siswa, SD Inpres 245 siswa, SMA Negeri II 285 siswa, taman pengajian 25 siswa, PAUD 58 siswa.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014