Ambon (Antara Maluku) - Acara wisuda lebih dari seribu lulusan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ternyata mempengaruhi harga beras di pasaran.

"Banyak permintaan beras saat menjelang acara wisuda membuat persediaan menipis sehingga harganya mengalami kenaikan," kata Voni (35), pedagang pasar Mardika, Kamis.

Masyarakat di Maluku biasa melakukan acara syukuran pada saat anggota keluarga mereka ada yang dinobatkan sebagai sarjana.

Voni mencontohkan beras bermerek Pinisi dan Kipas yang biasa dijual Rp10.000/kg naik menjadi Rp11.000/Kg, sama halnya dengan merek Raja Udang dan Bulir Mas dari Rp11.000/kg menjadi Rp12.000/Kg.

Sedangkan untuk beras super, seperti merek Tawon seharga Rp265.000/karung (25 Kg) naik menjadi Rp270.000/karung.

Menurut pemilik toko di kawasan pasar Mardika ini, beras dengan merek Pinisi, Kipas, Raja udang dan bulir mas paling banyak diminati masyarakat.

"Kalau merek beras Pinisi dan Kipas biasanya Rp215.000 per karung (25kg), sedangkan Raja Udang dan Bulir Mas Rp260.000 per karung (25kg)," ujarnya.

Ditambahkannya, selain beberapa merek beras tersebut, ada juga jenis lain yang ditawarkan pedagang di pasar Mardika seperti tiga saudara, tiga berlian, mangkok, dan beras Bulog Maluku yang dijual melalui beberapa orang pedagang yang melakukan kerja sama dengan instansi tersebut.

"Untuk harga minyak goreng (Migor) tidak mengalami kenaikan," kata Nur salah seorang pedagang minyak goreng.

Berbagai jenis minyak goreng yang ditawarkan pedagang di pasaran seperti Bimoli, kunci mas, fortune, sania dan berbagai jenis lainya dengan harga yang bervariasi.

"Untuk minyak goreng jenis bimoli Rp16.000/Kg, kunci mas Rp15.000/Kg,fortune Rp14.000/Kg dan Sania Rp15.000/Kg," ujarnya.

Dia memperkirakan permintaan beras dan minyak goreng di pasaran akan meningkat pekan depan dikarenakan adanya momen tertentu berupa perayaan hari-hari besar keagamaan seperti kegiatan Sidi Gereja yang akan berlangsung bulan ini.

Pewarta: Rachel Munster

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014