Ambon (Antara Maluku) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tual melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi akibat melonjaknya harga barang di kota itu.

"Tujuan rapat koordinasi adalah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya stabilisasi harga pada bulan April dan Mei, terkait akan memasuki bulan puasa dan hari Raya Idul Fitri," kata Asisten I Setda Kota Tual A.S Tapotubun yang juga Sekretaris TPID, saat dihubungi dari Ambon, Kamis.

Ia mengatakan rapat itu dihadiri anggota lengkap TPID Kota Tual yakni Bappeda, Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, BPS, Bulog, Bank BPD Maluku Cabang Tual, Bank BRI Cabang Tual.

Dalam rapat koordinasi itu hadir juga Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesa Provinsi Maluku, Ocky Ganesia, dan Kepala Bagian Pengembangan Ekonomi dan Investasi Setda Maluku, Jasmono.

Menurut Tapotubun, berdasarkan evaluasi, pada Maret 2014 Kota Tual mengalami deflasi sebesar 2,43 persen . Deflasi dipicu oleh penurunan harga pada kelompok transportasi, dan bahan makanan, terutama ikan segar dan sayuran.

Sementara komoditas andil deflasi terbesar disumbangkan oleh angkutan udara sebesar 0,62 persen, diikuti oleh ikan cakalang 0,53 persen, ikan momar 0,40 persen, sayur kangkung 0,35 persen dan bawang merah 0,28 persen.

Secara kumulatif sejak Januari sampai Maret 2014, Kota Tual telah mengalami Inflasi sebesar 0,09 persen dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 7,00 persen.

"Pemerintah Kota Tual, telah aktif melakukan pemantauan harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional serta swalayan dan mendapati terjadinya kenaikan harga yang cukup signifikan pada kelompok komoditas bahan makanan, ini terjadi pada pertengahan triwulan pertama 2014," ujar Tapotubun.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonsia Provinsi Maluku, Ocky Ganesia saat dihubungi mengatakan bahwa capaian inflasi Kota Tual secara kumulatif dari Januari sampai Maret 2014 masih sangat rendah dan terkendali, yaitu 0,09 persen.

"Jika dibandingkan inflasi Kota Ambon pada periode yang sama yaitu 2,31 persen atau inflasi nasional sebesar 1,41 persen, maka inflasi Kota Tual masih sangat rendah," katanya.

Namun, kata Ocky, ke depan perlu diwaspadai adanya potensi badai El Nino yang akan berpengaruh terhadap cuaca buruk yang berpengaruh terhadap kondisi gelombang laut yang cukup tinggi sehingga mengganggu distribusi barang melalui angkutan laut.

Tapotubun menambahkan, rapat koordinasi menghasilkan empat rekomendasi yakni, pertama meningkatkan koordinasi antar anggota TPID, kedua memelihara ekspektasi inflasi positif masyarakat agar tetap stabil, ketiga menjaga pasokan bahan pangan, keempat meningkatkan koordinasi dengan distributor utama pemasok bahan pangan ke Kota Tual.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014