Ambon (Antara Maluku) - Kapolres Sorong, Papua Barat, AKBP Harry Goldenhart menyatakan sedikitnya tiga orang terluka akibat pertikaian di kota tersebut.

"Tiga korban tersebut adalah dua warga sipil dan satu lainnya personil TNI," katanya dikonfirmasi dari Ambon, Senin petang.

Ketiganya telah dievakuasi ke rumah sakit TNI-Al Sorong guna menjalani perawatan intensif karena terkena anak panah.

Kapolres mengemukakan, pertikaian tersebut dipicu dipukulnya seseorang yang baru pulang sembahyang subuh oleh orang tidak dikenal (OTK).

"Jadi Pemkot Sorong, para pimpinan agama, tokoh masyarakat maupun pemuda setempat telah dikoordinasikan untuk meredam pertikaian tersebut agar tidak meluas," tegasnya.

Dia berharap adanya kesadaran dari warga Sorong agar pertikaian tersebut jangan merambah ke daerah lain dengan korban tidak bertambah.

"Semua komponen di Sorong diimbau menahan diri dan menyerahkan penyelesaiannya kepada aparat keamanan bersama Pemkot - pimpinan agama dan tokoh masyarakat," kata Kapolres.

Pertikaian di Sorong meresahkan warga Maluku yang khawatir soal keamanan sanak keluarganya di sana.

Mereka berharap tragedi kemanusiaan di Maluku pada 1999 jangan terjadid di Sorong karena mengakibatkan penderitaan berkepanjangan diderita masyarakat.

"Kami merasakan penderitaan berkepanjangan saat tragedi kemanusiaan yang jangan terulang kembali di Maluku, terutama Kota Ambon," kata salah seorang warga di ibu kota Provinsi Maluku, Herry Haumasse.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014