Ambon (Antara Maluku) - Balai Konservasi Biota Laut (BKBL) LIPI Ambon merehabilitasi karang di kawasan konservasi cagar alam taman laut Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah yang rusak akibat aktivitas penangkapan ikan dan terjangan ombak.

"Proses rehabilitasinya sudah berjalan dalam beberapa tahap, yakni pada 14 Maret - 19 Maret 2014 dan 16 April - 17 April 2014, selanjutnya kami akan memeriksa lagi perkembangan dari anakan karang yang sudah kami sebarkan itu," kata Daniel Pelasula, Peneliti BKBL Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, karang-karang yang rusak akibat aktivitas penangkapan ikan oleh masyarakat, banyak terdapat di bagian timur, barat, utara dan selatan kawasan yang ditetapkan sebagai daerah konservasi melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 372 tahun 1973.

"Kalau yang rusak karena alam, yakni terjangan ombak berada di bagian selatan, tapi kerusakan di situ juga bercampur dengan kerusakan akibat aktivitas manusia," ucapnya.

Lebih lanjut Daniel mengatakan, sedikitnya 400-an anakan karang telah mereka sebarkan di bagian timur, barat dan utara Pulau Pombo. Dipastikan proses rehabilitasi tersebut akan berhasil baik.

"Proses rehabilitasi ini pasti 100 persen berhasil, karena dari proses penanaman karang yang sudah berjalan kemarin hanya satu rak anakan karang yang mengalami kerusakan," ucapnya.

Ditambahkannya, selain merehabilitasi karang di pulau seluas 1.000 hektare tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan sosialisasi mengenai penjagaan dan konservasi Pulau Pombo kepada masyarakat Dusun Wainuru dan Batu Dua, Kabupaten Maluku Tengah yang wilayahnya berada dekat dengan Pulau Pombo.

"Kami akan mendekati warga di Dusun Wainuru dan Batu Dua untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi mengenai Pulau Pombo sebagai wilayah yang dikonservasi," ujarnya.

Pombo merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten Maluku Tengah. Terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku, luasnya hanya 1.000 hektar, 90 persen wilayahnya adalah laut. Selain terumbu karang, kawasan ini sangat terkenal dengan habitat hidup burung endemik Pombo Moluccensis.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014