Ambon (Antara Maluku) - Komite Nasional Pemuda Indonesia menilai peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2014 menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Maluku untuk mempertegas komitmennya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Harkitnas menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat Maluku untuk mempertegas komitmennya terhadap kedaulatan NKRI," kata Ketua KNPI Maluku Victor Peilouw di Ambon, Selasa.

Dia menegaskan, komitmen kebangsaan dan nasionalisme masyarakat Maluku tidak perlu diragukan karena telah dibuktikan sejak zaman sebelum kemerdekaan bangsa dan negara, dan tercatat sebagai satu dari delapan provinsi yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

"Karena itu jangan ada yang mengkotak-kotakkan masyarakat Maluku termasuk menggulirkan isu-isu separatis. Itu isu murahan yang sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan orang Maluku," katanya.

Dia menegaskan, konflik sosial yang terjadi di Maluku pada 1999 merupakan sejarah buruk terhadap citra Maluku di mata dunia internasional, sekaligus menjadi pelajaran paling berharga bagi seluruh komponen bangsa bersatu-padu mengejar ketertinggalan.

Rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang tercipta antarwarga di Maluku, menurutnya, merupakan kunci utama membangun rasa nasionalisme dan kebangsaan.

"Karena itu, Harkitnas menjadi momentum bagi seluruh komponen masyarakat di daerah ini untuk mempertegas komitmennya berada di bawah NKRI," kata Victor.

Sejalan dengan itu, momentum Harkitnas juga harus dijadikan landasan pijak bagi pemerintah pemerintah pusat mengubah arah dan kebijakan pembangunan nasional, terutama memperhatikan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang hidup di kawasan Timur Indonesia termasuk Maluku.

"Tidak mudah meningkatkan laju pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Timur yang geografis wilayahnya pulau-pulau. Pola pembangunannya tidak bisa disamakan dengan membangun daerah di Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Penegasan tersebut, tandas Victor, bukan sekedar pemikiran emosional, tetapi dilandasi berbagai kebijakan pembangunan pemerintah yang belum menyentuh substansi permasalah di kawasan timur di samping alokasi anggaran yang tergolong minim.

Victor juga memandang agenda Pemilu Presiden 2014 yang akan berlangsung 9 Juli 2014 merupakan momentum penting terhadap perubahan pembangunan Indonesia lima tahun mendatang.

"Pilpres merupakan momentum penting bagi seluruh masyarakat terutama generasi muda untuk menentukan pilihan politiknya dengan memilih calon pemimpin yang memiliki visi dan misi serta program kerja jelas dan terukur untuk membawa perubahan bangsa lima tahun mendatang," katanya.

Dia menilai pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa merupakan kader-kader terbaik dan layak mempimpin serta membawa perubahan mendasar terhadap pembangunan bangsa dan negara lima tahun mendatang.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014