Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah perubahan cuaca yang terjadi saat ini.
Kepala Dinkes Kota Ternate Fathiya Suma dihubungi di Ternate, Minggu, mengatakan musim hujan membawa risiko tinggi terhadap munculnya penyakit DBD yang disebabkan oleh virus Dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Ia menjelaskan beberapa faktor memengaruhi penyebaran DBD, seperti rendahnya kekebalan kelompok masyarakat, kepadatan populasi nyamuk penular, dan banyak tempat perindukan nyamuk akibat genangan air.
Genangan ini, ujarnya, sering ditemukan di talang, ban bekas, kaleng, botol, plastik, dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan.
"Gejala awal DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata, nyeri punggung, dan kadang disertai tanda-tanda perdarahan. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi nyeri di perut, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian," kata Fathiyah.
Ia menyebut masa inkubasi DBD biasanya 4-7 hari. Jika pasien mengalami gejala semakin buruk, seperti lemas, muntah-muntah, gelisah, atau perdarahan spontan, harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Ia menjelaskan pentingnya langkah pencegahan DBD. Dinkes Kota Ternate mencatat 43 kasus DBD pada periode September–Oktober 2024.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus, Dinkes telah mengeluarkan surat edaran kepada 11 puskesmas se-Kota Ternate agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap DBD.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024