Piru (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengimbau masyarakat di kecamatan Taniwel, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan hidup antarumat beragama.
"Keharmonisan dan kerukunan hidup antarumat beragama harus tetap terpelihara karena merupakan modal kita untuk membangun di segala bidang," kata Gubernur Said saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja Desa Patahuwe, Kecamatan Taniwel, kabupaten SBB, Jumat petang.
Menurutnya, keharmonisan hidup antarumat beragama yang tercipta di kecamatan tersebut maupun di kabupaten SBB dan Maluku pada umumnya merupakan salah satu kekuatan utama untuk membentengi diri dari bergagai bentuk provokasi dan upaca memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini modal kita bersama yang perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan, sekaligus memberikan dampak besar bagi kemajuan pembangunan di Maluku paskakonflik sosial 1999 lalu," katanya.
Dia menandaskan, konflik sosial masa lalu tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Maluku, untuk membangun hubungan persaudaraan dan kekeluargaan yang hakiki dibingkai budaya leluhur yang diwariskan turun-temurun yakni "Pela-Gandong".
Said yang dilantik sebagai Guebrnur Maluku periode 2014-2018 berpasangan dengan Zeth Sahuburua, juga mengingatkan warga di kecamatan tersebut untuk menghindari kemungkinan terjadinya perkelahian antarumat beragama, karena persoalan sepele.
"Orang yang masih mau berkelahi adalah kategori orang kampungan dan bodoh. Tidak jaman lagi untuk berkelahi apalagi hanya karena masalah sepele. Sekarang saatnya seluruh umat beragama bergandengan tangan untuk mengejar dan meningkatkan pembangunan di segala bidang," tandasnya.
Dia juga mengingatkan warga di wilayah tersebut untuk melaporkan orang-orang yang tidak dikenal yang datang dan bermukim di daerah tersebut kepada RT/RW, Lurah, Camat maupun Kapolsek dan Babinsa dalam tempo 24 jam, guna mencegah hal-hal tidak diinginkan.
"Ini langkah-langkah yang dilakukan guna menjamin keamanan dan perdamaian hakiki di Maluku, sekaligus menumbuhkan dan meningkatkan hubungan persaudaraan dan kekeluargaan antarumat beragama di Maluku," katanya.
Gubernur Said dalam kesempatan turut menyumbangkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan gedung gereja berkapasitas 500 orang dan ditargetkan pembangunannya berlangsung dua tahun, dengan menghabiskan anggaran Rp3,54 miliar.
Dia juga mengajak sejumlah Kepala Dinas yang ikut dalam kunjungan tersebut untuk turut menyumbang bagi pembangunan gedung gereja tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Keharmonisan dan kerukunan hidup antarumat beragama harus tetap terpelihara karena merupakan modal kita untuk membangun di segala bidang," kata Gubernur Said saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja Desa Patahuwe, Kecamatan Taniwel, kabupaten SBB, Jumat petang.
Menurutnya, keharmonisan hidup antarumat beragama yang tercipta di kecamatan tersebut maupun di kabupaten SBB dan Maluku pada umumnya merupakan salah satu kekuatan utama untuk membentengi diri dari bergagai bentuk provokasi dan upaca memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini modal kita bersama yang perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan, sekaligus memberikan dampak besar bagi kemajuan pembangunan di Maluku paskakonflik sosial 1999 lalu," katanya.
Dia menandaskan, konflik sosial masa lalu tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Maluku, untuk membangun hubungan persaudaraan dan kekeluargaan yang hakiki dibingkai budaya leluhur yang diwariskan turun-temurun yakni "Pela-Gandong".
Said yang dilantik sebagai Guebrnur Maluku periode 2014-2018 berpasangan dengan Zeth Sahuburua, juga mengingatkan warga di kecamatan tersebut untuk menghindari kemungkinan terjadinya perkelahian antarumat beragama, karena persoalan sepele.
"Orang yang masih mau berkelahi adalah kategori orang kampungan dan bodoh. Tidak jaman lagi untuk berkelahi apalagi hanya karena masalah sepele. Sekarang saatnya seluruh umat beragama bergandengan tangan untuk mengejar dan meningkatkan pembangunan di segala bidang," tandasnya.
Dia juga mengingatkan warga di wilayah tersebut untuk melaporkan orang-orang yang tidak dikenal yang datang dan bermukim di daerah tersebut kepada RT/RW, Lurah, Camat maupun Kapolsek dan Babinsa dalam tempo 24 jam, guna mencegah hal-hal tidak diinginkan.
"Ini langkah-langkah yang dilakukan guna menjamin keamanan dan perdamaian hakiki di Maluku, sekaligus menumbuhkan dan meningkatkan hubungan persaudaraan dan kekeluargaan antarumat beragama di Maluku," katanya.
Gubernur Said dalam kesempatan turut menyumbangkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan gedung gereja berkapasitas 500 orang dan ditargetkan pembangunannya berlangsung dua tahun, dengan menghabiskan anggaran Rp3,54 miliar.
Dia juga mengajak sejumlah Kepala Dinas yang ikut dalam kunjungan tersebut untuk turut menyumbang bagi pembangunan gedung gereja tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014