Ambon (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik Maluku mengakui terjadinya penurunan jumlah rumah tangga (RT) usaha tanaman padi sebesar 7,85 persen menjadi 13.786 rumah tangga pada posisi 2013.

"Data ini kami peroleh setelah dilakukan kegiatan Sensus Pertanian (SP) 2013 dimana penurunannya sebesar 7,85 persen atau 1.174 rumah tangga dibanding tahun 2003 silam," kata Kepala BPS Maluku, Diah Utami di Ambon, Selasa.

Kemudian jumlah rumah tangga usaha tanaman bawang merah tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 1.016 rumah tangga atau turun 54,80 persen dibanding kondisi sepuluh tahun lalu.

Kecuali untuk jumlah rumah tangga usaha kelapa sawit di Maluku dalam kurun waktu 2003-2013 meningkat 110,96 persen.

Menurut Diah Utami, untuk jumlah rumah tangga usaha ayam ras pedaging sebanyak 25 rumah tangga tahun 2013 juga mengalami penurunan 90,74 persen.

Meski pun demikian, rata-rata penguasaan ayam ras pedaging per rumah tangga naik dari 126 ekor per rumah tangga 539 ekor.

"Rata-rata pendapatan rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 dari usaha pertanian mencapai Rp12.410.280 per tahun atau Rp1.034 juta per bulan," kata Diah Utami.

Kontribusi pendapatan dari usaha di sektor pertanian sebesar 43,82 persen terhadap pendapatan rumah tangga pertanian.

Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, Maluku Tengah tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar, yakni 48.462 rumah tangga.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014