Ambon (Antara Maluku) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menemukan jajanan berbuka puasa yang dijual para pedagang musiman saat bulan Suci Ramadhan di Kota Ambon kurang higienis.

Hasil uji sampel tahap pertama yang dilakukan terhadap jajanan berbuka puasa yang dijual di beberapa kawasan oleh pedagang musiman, ternyata hasilnya menunjukkan pengolahannya kurang memperhatikan masalah kebersihan atau higienitas," kata Kepala Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Maluku, Mathias Sandy, di Ambon, Kamis.

Dia mengatakan, hasil uji sampel tersebut tidak ditemukan penggunaan bahan kimia dalam jajanan berbuka puasa yang dijual para pedagang.

Pihaknya, tandas Mathias, akan menyampaikan hasil uji sampel tersebut kepada para pedagang, agar mereka dapat memperhatikan masalah higienitas dalam pengolahan berbagai penganan yang dijual.

Menurut Mathias sampel jajanan berbuka puasa yang diambil untuk diuji lokasinya menyebar dan tidak terpusat di satu tempat saja, diantaranya pada ruas jalan depan Masjid Al Fatah dan masjid Jami, Batu Merah, Mardika, Kebun Cengkeh, Air Salobar dan beberapa tempat lain.

Semua jajanan yang diuji bersih dari bahan kimia atau zat berbahaya lainnya. Hanya masalah higienitas yang kurang diperhatikan saat disajikan, dijual atau pengaruh tempat jualan dan pembungkus yang tidak bersih," tandasnya.

Dia mengakui hasil uji laboratorium ditemukan mikro biologi dalam jajanan berbuka puasa, tetapi masih dalam skala kecil dan tidak terlalu membahayakan kesehatan masyarakat.

Jika makanan mengandung mikro biologi tersebut dimakan, maka dampak yang timbul yakni gejala ringan seperti diare, muntah dan pusing, tergantung sistem kekebalan tubuh masing-masing.

"Efek yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia tidak terlalu berbahaya dibanding jika jajanan tersebut menggunakan bahan kimia maupun zat berbahaya lainnya seperti boraks, formalin atau pemanis buatan," katanya.

Mathias Sandhy mengakui penemuan kasus penggunaan bahan berbahaya dalam penganan berbuka puasa tahun ini trennya terus mengalami penurunan, karena pihaknya melakukan pembinaan dan penyuluhan intensif kepada para pedagang di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Pewarta: James F.Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014