Menko Kesra Agung Laksono menyatakan kualitas informasi dan promosi pelaksanaan Sail Indonesia - Sail Banda 2010 lebih baik dibanding tahun lalu.
"Lebih berkualitas dari tahun lalu, dan ini akan membuat upaya memperkenalkan wilayah timur kita (Indonesia) menjadi sangat signifikan," kata Agung, usai melakukan tembakan salto untuk melepas peserta reli kapal layar dan kegiatan bahari internasional tersebut di dermaga Cullen Bay, Darwin, Sabtu.
Acara pelepasan disaksikan oleh antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, dan Menteri Perdagangan dan Hubungan Asia Northern Territory Rob Knight dan Gubernur Northern Territory Tom Pauling.
Menurut Agung, kehadiran Mr Knight dan Mr. Paulling di atas kapal Spirit of Darwin untuk melakukan pelepasan peserta Sail Indonesia - Sail Banda akan berdampak positif bagi promosi wisata kelautan Indonesia, khususnya di wilayah timur, sebagai tujuan penyelenggaran kegiatan pelayaran tersebut.
"Di samping itu, kegiatan ini juga bisa mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai budaya bahari," katanya.
Jumlah peserta yacht rally dari Darwin ke Ambon tahun 2010 mencapai 107 kapal dari 19 negara dengan total awak mencapai 210 orang sedangkan total peserta yang ikut didalam kapal 319 orang.
Asal negera peserta antara lain Australia, Argentina, Austria, Kanada, Cayman Island, Cook Island, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, Swiss, Inggris, Amerika Serikat (AS), Vanuatu.
Peserta akan memasuki Indonesia melalui tiga titik yakni Banda, Bitung, dan Kupang. Jenis kapal yang digunakan peserta antara lain catamaran, cutter, sailing ship, dan sloop.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad ditempat yang sama mengatakan bahwa pelaksanaan tahunan yacth rally yang merupakan bagian dari Sail Indonesia sangat penting bagi sektor kelautan.
Fadel menjelaskan, pelaksanaan Sail Indonesia bertujuan untuk mempromosikan pulau-pulau di Indonesia yang memiliki potensi tinggi tapi belum terpublikasikan secara maksimal.
"Itu yang pertama. Yang kedua, pelaksanaan Sail Banda bertujuan membuka mata dunia internasional bahwa Maluku sudah aman dan damai, karena itu dapat dikunjungi setiap saat oleh siapa saja," katanya.
Ketiga, katanya lagi, Sail Banda juga bermanfaat untuk Maluku dalam mempromosikan wisata maupun sektor kelautan dan perikanan.
"Tanggal 31 Juli nanti saya resmikan juga klaster perikanan di Tual, dan Presiden akan menetapkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional", ujarnya.
Fadel Lebih lanjut menjelaskan, klaster perikanan yang akan dibuat akan terdiri dari berbagai industri pengolahan dan penunjang yang diharapkan seluruh pembangunan industri dilakukan swasta. Sejauh ini, investor yang tertarik berinvestasi dari China, Thailand, Taiwan, Vietnam, dan Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010