Pemerintah Kabupaten Buru Selatan telah membangun dua dapur umum untuk menangani pengungsi korban banjir di desa Waefusi dan dusun Waenono, Kecamatan Namrole. Banjir yang diakibatkan hujan lebat mengguyur Kecamatan Namrolle selama sepekan terakhir ini mengakibatkan  rumah milik 88 kepala keluarga (kk) atau 420 jiwa rusak berat. Penjabat Bupati Buru Selatan, Jusuf Latuconsina, ketika dikonfirmasi, Sabtu, mengatakan, membangun dua dapur umum agar bantuan tanggap darurat itu bisa dimasak untuk menjamin ketersediaan makanan para pengungsi. "Kami menampung pengungsi di SD Namrolle dan lapangan terbang setempat yang lokasinya di daerah ketinggian sehingga tidak dilanda banjir," ujarnya. Ia mengatakan, banjir akibat meluapnya air sungai Waitina mencapai ketinggian hingga 2,5 meter dan membuat rumah warga rusak berat. "Kami memprioritaskan menyelamatkan warga. Sedangkan rumahnya akan diinventarisasi untuk diusulkan mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya. Latuconsina mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku untuk membantu pembangunan rumah penduduk yang rusak. "Bila intensitas hujan cenderung ringan, maka petugas akan diterjunkan untuk menginventarisasi kerugian guna diusulkan ke Menteri Sosial, Salim Seggaf Al Jufri melalui Pemprov Maluku untuk mendapatkan bantuan," ujarnya. Wakil Ketua DPRD Bursel Arkhilaus Solissa yang meninjau lokasi banjir menyatakan, "Kami mencatat des Waefusi terparah kerusakannya. Sebanyak 18 unit rumah warga rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi." Ia juga mengatakan sembilan rumah di dusun Waenono rusak parah.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010