Ambon (ANTARA) - Komisi III DPRD Maluku mengharapkan pemerintah daerah (pemda) untuk mengaktifkan setiap pos tanggap darurat guna mengantisipasi terjadinya bencana alam banjir dan longsor pada musim hujan saat ini.
"Kami mengharapkan perhatian pemda maupun Balai Jalan dan Balai Sungai serta satker mereka di lapangan dalam rangka tanggap darurat," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku Hatta Hehanussa di Ambon, Kamis.
Menurut dia, saat ini curah hujan dengan intensitas cukup tinggi di Maluku juga sudah mengakibatkan beberapa kejadian bencana alam di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Misalnya pada ruas jalan Trans Seram dari arah Piru, Ibu Kota Kabupaten SBB menuju Kairatu atau pun Piru-Taniwel juga terjadi patahan di beberapa titik.
Komisi sudah melakukan rapat bersama dalam rangka pengawasan DPRD Maluku tahap kedua dan diharapkan kepada satuan kerja (satker) yang melakukan reservasi segera mengambil langkah-langkah tanggap darurat.
"Dalam rapat dengar pendapat dengan mitra Komisi, pihak Balai Jalan maupun ditegaskan kalau langkah tanggap darurat itu sudah dipersiapkan," ucapnya.
Kemudian untuk daerah Kampung Kolam di Waisarisa, Kabupaten SBB, kata dia, kalau hujan dengan intensitas tinggi selama setengah jam saja sudah terjadi banjir di kawasan itu.
Tingkat curah hujan yang tinggi secara merata terjadi di berbagai kabupaten/kota di Maluku, kata dia, jadi diharapkan setiap pos tanggap darurat, terutama menyangkut infrastruktur segera diaktifkan dalam rangka koordinasi bersama.
"Jangan sampai akses kebutuhan masyarakat terkait dengan suplai dan persediaan bahan pokok bisa terhambat akibat musibah yang timbul karena faktor cuaca ekstrem," ujar Hatta.