Ternate Antara Maluku  Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyiapkan lahan penampungan peti kemas, karena lahan penampungan peti kemas di kawasan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate tidak memadai lagi.

"Peti kemas yang masuk di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate meningkat, sementara lahan penampungannya di pelabuhan itu sangat terbatas, oleh karena itu pemkot akan menyiapkan lahan penampungan di lokasi lain," kata Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman di Ternate, Minggu.

Pemkot Ternate telah memprogramkan untuk membebaskan lahan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong Ternate untuk lahan penampungan peti kemas tersebut, yang biaya pembebasannya selain dari APBD Kota Ternate, juga diupayakan dari Kementerian Perhubungan.

Wali Kota mengatakan, kapal barang yang masuk di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dari Sulawesi dan Jawa sering harus menunggu sepuluh hari baru bisa membongkar peti kemas muatannya, karena lahan penampungan peti kemas di pelabuhan itu masih dipenuhi peti kemas.

Kondisi itu selain merugikan pengusaha kapal, karena harus menunggu berhari-hari untuk membongkar peti kemas muatannya, juga bisa mengancam ketersediaan kebutuhan pokok di Ternate jika peti kemas yang akan diturunkan berisi kebutuhan pokok.

Pemkot Ternate, kata Wali Kota Burhan Abdurrahman, telah menetapkan Ternate sebagai salah satu pusat jasa dan perdagangan di wilayah Malut, oleh karena itu pemkot akan terus berupaya membenahi infrastruktur untuk memudahkan aktivitas jasa dan perdagangan, seperti pelabuhan dan penampungan peti kemas.

Pemkot Ternate juga mendorong keterlibatan pengusaha untuk membangun infrastruktur jasa dan perdagangan di daerah ini, seperti dalam penyediaan pergudangan, karena salah satu keluhan para pengusaha di daerah ini ketika mendatangkan barang dari luar Malut adalah terbatasnya fasilitas pergudangan.

"Sudah ada satu pengusaha lokal yang berencana membangun pusat pergudangan di kawasan Kalumata Ternate. Pengusaha bernama Muhammad Daengbarang itu akan membangun 30 unit gudang di kawasan tersebut," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014