Ternate (Antara Maluku) - Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut), mencatat tingginya gelombang laut di perairan Ternate dan Pulau Halmahera dalam beberapa hari terakhir disebabkan adanya Badai Tropis Vongfong.

"Angin kencang disertai Badai Tropis Vongfong ini sangat membahayakan bagi nelayan dan kapan penumpang berukuran kecil yang berada di sekitar perairan Ternate dan Halmahera terutama di bagian Utara karena gelombang tinggi mencapai 3,5 meter yang berpotensi terjadi di perairan tersebut," kata Kepala BMKG Kota Ternate Fahmi Bachdar di Ternate, Rabu.

Fahmi mengatakan tinggi geolombang laut di perairan Maluku dan Malut berkisar antara 3-3,5 meter dan sangat mengganggu aktivitas pelayaran terutama bagi nelayan yang menggunakan perahu berukuran kecil.

"Untuk perairan yang tinggi gelombang mencapai lebih dari 3 meter berpeluang terjadi pada sejumlah wilayah diantaranya perairan timur Halmahera, Laut Maluku bagian selatan serta Halmahera bagian utara," katanya.

Sedangkan di perairan utara dan barat serta laut Halmahera, kata Aris, tinggi gelombang bisa mencapai 2-3 meter.

Selain tinggi gelombang laut, BMKG juga merilis risalah kondisi cuaca yang sebagian besar wilayah Maluku Utara berawan dengan kelembaban udara antara 65-88 persen.

"Arah dan kecepatan angin juga bervariasi misalnya di Ternate, arah angin selatan dengan kecepatan 5-15 knot, 9-27 kilometer perjam sehingga nelayan, khususnya yang menggunakan perahu-perahu kecil untuk mewaspadai tinggi gelombang laut pada beberapa kawasan perairan," katanya.

BMKG telah mengeluarkan imbauan kepada nelayan yang menggunakan perahu kecil untuk tetap mewaspadai tinggi gelombang laut pada beberapa kawasan yang dianggap rawan karena tinggi gelombang mencapai lebih dari 3,5 meter.

Sebelumnya, angin kencang diduga menjadi penyebab kecelakaan speedboat pada Selasa (7/10) sekitar pukul 18.00 WIT yang menelan seorang korban tewas bernama Surino yang juga merupakan motoris speedboat Indo Dwi.

Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar ketika dikonfirmasi menyebutkan, speedboat Indo Dwi dengan kapasitas 12 penumpang dan dua motoris berangkat dari pelabuhan Kota Baru menuju Sofifi.

Setelah perjalanan sekitar 7 menit, tabrakan tak terhindarkan dan saat itu penumpang panik dan meloncak ke laut.

Speedboat lain kemudian datang membantu untuk mengevakuasi korban termasuk juga mengangkut penumpang yang selamat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014