Ambon (Antara Maluku) - Pertumbuhan ekonomi Kota Ambon tahun 2013 mengalami perlambatan signifikan dan hanya bertumbuh sebesar 5,20 persen.

Hal itu dikemukakan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dalam pidato yang disampaikan dalam rapat paripurna ke III masa sidang ke III tahun sidang 2014 di DPRD Kota Ambon dalam rangka penyampaian rancangan Perda tentang APBD Perubahan tahun 2014, di Ambon, Rabu.

Menurut Richard, sumbangan yang signifikan terhadap perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kota Ambon terjadi pada sektor - sektor strategis dan potensial seperti pertanian yang hanya bertumbuh 3,92 persen, pertambangan dan penggalian 4,32 persen.

Sedangkan pertumbuhan positif hanya terjadi pada sektor bangunan, dimana pertumbuhan terjadi sebesar 9,26 persen. Namun secara absolut pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kota Ambon mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.

Menurut dia, di tahun 2012 pendapatan domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan sebesar Rp2,08 triliun dan meningkat tahun 2013 menjadi sebesar Rp2,19 triliun dimana sumbangan terbesar terhadap PDRB atas dasar harga konstan adalah sektor jasa - jasa sebesar Rp594 miliar diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp543 miliar.

Pada sisi lain, inflasi Kota Ambon sampai dengan bulan September 2013 masih mengalami inflasi negatif atau deflasi 0,92 persen, namun sampai dengan akhir tahun 2013 laju inflasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 3,84 persen, walaupun masih berada di bawah angka proyeksi 5-6 persen.

Untuk tahun 2014 diprediksi tidak akan mempengaruhi target - target ekonomi makro sebagaimana yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Ambon tahun 2011 - 2016. Dimana target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 berada pada kisaran 6,65 persen dan PDRB atas dasar harga konstan ditargetkan sebesar Rp2,34 triliun serta inflasi daerah akan berada pada kisaran 4,5-5 persen.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014