Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Kamis, mendatangi kantor DPRD kota Ternate memprotes rencana pemerintah pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Koordinator mahasiswa, Bahri Musa dalam orasinya menyatakan, kenaikan harga BBM ini akan menyengsarakan rakyat, apalagi, subsidi untuk BBM terlalu membebani anggaran belanja Negara dan subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Ia mengatakan, kenaikan harga BBM hanyalah kedok pemerintah untuk mendorong liberalisasi di berbagai sektor, maka untuk itu, meminta kepada pemerintah untuk memprbaiki mekanisme distribusi BBM agar tepat sasaran.
Menurutnya, apabila Pemerintah tidak merespon dengan hal tersebut, maka hal ini akan akan mengakibatkan banyak masyarakat yang menderita, sebab Subsidi BBM tidak bisa dilihat hanya dari segi sebagai bahan bakar transportasi tetapi lebih dari itu.
"Kenaikan harga BBM juga harus dilihat dari sector produksi rakyat seperti nelayan,pertanian dan industry rumah tangga. Kalaupun BBM dinaikan,maka biaya produksi sector tersebut akan ikut naik,dan bisa mematikan sektor produksi rakyat," ujarnya.
LMND juga sempat lakukan hearing dengan Komisi III DPRD untuk membahas persoalan ini dan dari hasil hearing Ketua Komisi III Muhajjirin Bailusy berpandangan kenaikan harga BBM ini merupakan sebuah masalah nasional dan harus dilihat secara global dan ini cukup ekstrim.
Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy kepada para perwakilan massa demo menyatakan, akan melakukan rapat dengan Pemprov Malut dan ada langka antisipasi dari DPRD akan menyampaikan persoalan ini ke DPR RI untuk membahas masalah terkait dengan kenaikan harga BBM.
"Apabila BBM benar- benar naik maka selaku Komisi III akan melakukan rapat dengan pihak yang terkait dan menyatakan sikap menolak kenaikan BBM ini dan kenaikan BBM ini semua pasti merasakan dampaknya," katanya.
Oleh karena itu, mereka berjanji panggil pemerintah daerah untuk membicarakan persoalan ini, kalaupun BBM benar-benar naik maka komisi III akan menyiapkan skenario-skenario yang akan dibahas dan juga akan melakukan rapat dengan Badan Statistik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Koordinator mahasiswa, Bahri Musa dalam orasinya menyatakan, kenaikan harga BBM ini akan menyengsarakan rakyat, apalagi, subsidi untuk BBM terlalu membebani anggaran belanja Negara dan subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Ia mengatakan, kenaikan harga BBM hanyalah kedok pemerintah untuk mendorong liberalisasi di berbagai sektor, maka untuk itu, meminta kepada pemerintah untuk memprbaiki mekanisme distribusi BBM agar tepat sasaran.
Menurutnya, apabila Pemerintah tidak merespon dengan hal tersebut, maka hal ini akan akan mengakibatkan banyak masyarakat yang menderita, sebab Subsidi BBM tidak bisa dilihat hanya dari segi sebagai bahan bakar transportasi tetapi lebih dari itu.
"Kenaikan harga BBM juga harus dilihat dari sector produksi rakyat seperti nelayan,pertanian dan industry rumah tangga. Kalaupun BBM dinaikan,maka biaya produksi sector tersebut akan ikut naik,dan bisa mematikan sektor produksi rakyat," ujarnya.
LMND juga sempat lakukan hearing dengan Komisi III DPRD untuk membahas persoalan ini dan dari hasil hearing Ketua Komisi III Muhajjirin Bailusy berpandangan kenaikan harga BBM ini merupakan sebuah masalah nasional dan harus dilihat secara global dan ini cukup ekstrim.
Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy kepada para perwakilan massa demo menyatakan, akan melakukan rapat dengan Pemprov Malut dan ada langka antisipasi dari DPRD akan menyampaikan persoalan ini ke DPR RI untuk membahas masalah terkait dengan kenaikan harga BBM.
"Apabila BBM benar- benar naik maka selaku Komisi III akan melakukan rapat dengan pihak yang terkait dan menyatakan sikap menolak kenaikan BBM ini dan kenaikan BBM ini semua pasti merasakan dampaknya," katanya.
Oleh karena itu, mereka berjanji panggil pemerintah daerah untuk membicarakan persoalan ini, kalaupun BBM benar-benar naik maka komisi III akan menyiapkan skenario-skenario yang akan dibahas dan juga akan melakukan rapat dengan Badan Statistik.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014