Ambon (Antara Maluku) - Kapolda Maluku Brigjen Polisi Murad Ismail mengatakan angka kriminalitas di wilayah hukumnya selama tahun 2014 mencapai 486 kasus atau mengalami penurunan 81 kasus dibanding tahun 2013 yang sebanyak 567 kasus.
"Berbagai masalah kriminal yang terjadi di masyarakat ini berupa 50 perkara pencurian, pengrusakan 21 kasus, pembunuhan dua kasus, dan tindakan kekerasan bersama 32 kasus," kata Kapolda di Ambon, Senin.
Tindakan kriminal lainnya berupa penganiayaan relatif cukup tinggi dan mencapai 57 kasus selama tahun 2914, meski pun ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 96 kasus.
Kasus lainnya masih menonjol di wilayah hukum Polda Maluku adalah aksi penurian kendaraan bermotor yang mencapai 64 kasus selama tahun 2014 atau naik empat persen dari tahun sebelumnya sebanyak 61 kasus curanmor, sedangkan kasus penipuan turun 20 persen dari 34 kasus menjadi 24 kasus.
Menurunnya angka kriminalkitas ini, kata Kapolda, tidak terlepas dari kegiatan operasi kewilayahan maupun operasi terpusat oleh Polda Maluku bersama seluruh polresnya yang dilakukan sebanyak tujuh kali selama tahun 2014.
Kegiatan pengamanan dan penertiban ini mencakup operasi terpusat dengan sandi operasi ketupat siwalima, operasi lilin siwalima serta operasi zebra siwalima 2014.
Sedangkan operasi kewilayahan mencakup kegiatan operasi simpatik, operasi merah putih, operasi mantap praja terkait pemilihan Gubernur dan Wagub Maluku serta operasi mantap brata siwalima 2014 untuk kegiatan pilpres-wapres.
Kemudian masih ada kegiatan pengamanan yang rutin oleh aparat kepolisian sepanjang tahun 2014 untuk menjaga kamtibmas di wilayah yang pernah terjadi kasus kontigensi atau perkelahian antarkampung.
Seperti Porto-Haria, Kecamatan Saparua, Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu, Negeri Pelauw, Kecamatan Haruku dan Zeith-Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Dua lokasi lainnya yang masih mendapat perhatian polisi untuk diamankan sepanjang tahun 2014 adalah kawasan Gunung Botak, Kecamatan Wamsaid di Kabupaten Buru serta Iha-Luhu, Kabaupaten Seram Bagian Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Berbagai masalah kriminal yang terjadi di masyarakat ini berupa 50 perkara pencurian, pengrusakan 21 kasus, pembunuhan dua kasus, dan tindakan kekerasan bersama 32 kasus," kata Kapolda di Ambon, Senin.
Tindakan kriminal lainnya berupa penganiayaan relatif cukup tinggi dan mencapai 57 kasus selama tahun 2914, meski pun ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 96 kasus.
Kasus lainnya masih menonjol di wilayah hukum Polda Maluku adalah aksi penurian kendaraan bermotor yang mencapai 64 kasus selama tahun 2014 atau naik empat persen dari tahun sebelumnya sebanyak 61 kasus curanmor, sedangkan kasus penipuan turun 20 persen dari 34 kasus menjadi 24 kasus.
Menurunnya angka kriminalkitas ini, kata Kapolda, tidak terlepas dari kegiatan operasi kewilayahan maupun operasi terpusat oleh Polda Maluku bersama seluruh polresnya yang dilakukan sebanyak tujuh kali selama tahun 2014.
Kegiatan pengamanan dan penertiban ini mencakup operasi terpusat dengan sandi operasi ketupat siwalima, operasi lilin siwalima serta operasi zebra siwalima 2014.
Sedangkan operasi kewilayahan mencakup kegiatan operasi simpatik, operasi merah putih, operasi mantap praja terkait pemilihan Gubernur dan Wagub Maluku serta operasi mantap brata siwalima 2014 untuk kegiatan pilpres-wapres.
Kemudian masih ada kegiatan pengamanan yang rutin oleh aparat kepolisian sepanjang tahun 2014 untuk menjaga kamtibmas di wilayah yang pernah terjadi kasus kontigensi atau perkelahian antarkampung.
Seperti Porto-Haria, Kecamatan Saparua, Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu, Negeri Pelauw, Kecamatan Haruku dan Zeith-Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Dua lokasi lainnya yang masih mendapat perhatian polisi untuk diamankan sepanjang tahun 2014 adalah kawasan Gunung Botak, Kecamatan Wamsaid di Kabupaten Buru serta Iha-Luhu, Kabaupaten Seram Bagian Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015