Ambon (Antara Maluku) - Direktur Lembaga Pengabdian Pemuda Bangsa (LP2B) Ambon, Madina Masyur mengatakan, petugas medis puskesmas harus diberdayakan melakukan pengobatan HIV/AIDS, guna mengatasi sulitnya akses terhadap layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS di daerah.

"Kita ini kan daerah kepulauan, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana seharusnya mempermudah akses terhadap layanan pengobatan bagi para ODHA, sehingga mereka tidak harus ke ibu kota provinsi agar bisa mendapatkan pengobatan," katanya di Ambon, Sabtu.

Ia mengatakan, sebagai daerah kepulauan, Maluku sangat bergantung pada transportasi laut maupun udara, hal ini juga menyulitkan bagi penderita HIV/AIDS yang berada di kabupaten yang jauh dari ibu kota provinsi.

Untuk mengatasinya, menurut Madina, tenaga-tenaga medis pada level puskesmas di tingkat kabupaten hingga kecamatan harus diberi pelatihan khusus bagaimana melakukan metode-metode pengobatan HIV/AIDS, agar para ODHA tidak lagi harus datang ke Kota Ambon untuk bisa mendapatkan layanan tersebut.

Hal tersebut juga diperkirakan akan dapat membantu mengatasi sedikitnya anggaran yang disediakan pemerintah daerah untuk penanggulangan HIV/AIDS di Maluku.

"Bersyukur yang tinggalnya di Kota Ambon, ada rumah sakitnya, dokter dan aktivis yang bisa membantu. Setahu saya memang ada tenaga-tenaga yang dilatih tetapi karena dipindahkan jadi mereka cenderung sehabis pelatihan maka selesai, tidak adanya anggaran juga membuat mereka tidak bisa melakukan program berkelanjutan," katanya.

Dia mengatakan, terapi retroviral bagi pengidap HIV/AIDS bukan hanya sekedar meminum obat Anti Retroviral Virus (ARV) tetapi harus didukung dengan layanan yang lain seperti, psikologi, psiko-sosial dan spiritual.

"Obat hanya untuk mengendalikan virus di dalam tubuh, yang paling utama adalah mereka harus aktif di lingkungan, secara psikis mereka nyaman. Di beberapa tempat di Indonesia ada orang-orang ODHA yang hidup sehat tanpa minum obat karena mereka menjalani hidup dengan kualitas yang baik, tidak stress dan sebagainya," ucapnya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015