Ambon (Antara Maluku) - Dinas Tata Kota (Distakot) Ambon membangun saluran sanitasi di lima lokasi di kota itu sebagai upaya menjaga perilaku hidup bersih.

"Setelah menetapkan desa Nania kecamatan Baguala sebagai kawasan percontohan pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, maka selanjutnya akan dilakukan pembangunan saluran sanitasi di lima lokasi," kata Kepala Dinas Tata Kota Ambon Deny Lilipory, Selasa.

Menurut dia, pembangunan sanitasi direncanakan akan dilakukan di lima lokasi di Ambon yakni pengungsi Batu Gajah, Negeri Halong, Kelurahan Pandan Kasturi, Air Besar desa Passo, dan Batu Merah.

Sesuai rencana di setiap lokasi akan dibangun kurang lebih 200 hingga 300 saluran sanitasi, guna membantu masyarakat yang menetap di kawasan tersebut.

"Pembangunan sanitasi sebagai upaya menjaga perilaku dalam pembudayaan hidup bersih, serta mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya ," katanya.

Denny mengatakan, pembangunan sanitasi pihaknya menerima bantuan dari Australian Agency for International Development (AUS-AID) serta Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK ).

Pembangunan saluran sanitasi, lanjutnya bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem limbah rumah tangga yang baik, agar dapat menghasilkan pola hidup bersih di kalangan masyarakat Kota Ambon.

"Pembangunan sanitasi menggunakan bantuan lembaga AUS-AID dan DAK tahun 2015," ujarnya.

Ia menjelaskan, pembangunan sanitasi di Kota Ambon merupakan program hibah dari Team Leader Sanitation Australia Indonesian Infrastructure Grant (SAIING) Australian AID kepada 43 Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

"Pembangunan dilakukan atas bantuan dari SAIING kepada 43 pemerintah daerah, dengan tujuan agar instalasi pengolahan air limba (IPAL) di kawasan pemukiman dapat berjalan dengan baik," katanya.

Ditambahkan Denny, pembangunan fisik sanitasi saat ini masih dalam tahapan perencanaan, tetapi pihaknya telah menyiapkan lima lokasi.

"Berdasarkan informasi hanya dua lokasi yang diminta AUS-AID, tetap kita siapkan lima. Jika diminta hanya dua maka kita akan menyesuaikan dengan permintaan lokasi," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015