Tual (Antara Maluku) - Tim dari Bareskrim Mabes Polri memeriksa 347 ABK (anak buah kapal) Pusaka Benjina Resources yang kini ditampung di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kota Tual, dan menemukan seorang di antaranya diduga masih di bawah umur ketika dipekerjakan.

Ratusan ABK asal Myanmar, Kamboja dan Laos itu dievakuasi Tim Satgas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu TNI Angkatan Laut dari Benjina dan Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, sejak Jumat (3/4) lalu.

Pantauan Antara, Kamis, ABK yang diduga masih berusia di bawah umur itu bernama Kyaw Lin Than, kini berusia 17 tahun, asal Myanmar.

Selama berada di Tual, tim Bareskrim Polri yang terdiri dari antara lain AKBP Ari Darmanto dan AKP Langgeng didampingi Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara IPTU R.E Adi Kusumo bertugas mencari tahu apakah benar telah terjadi perbudakan terhadap para ABK asing yang bekerja di Pusaka Benjina Resources.

Hari ini Tim Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap ABK asal Myanmar, dan besok (Sabtu) akan dilanjutkan terhadap ABK asal Kamboja dan Laos.

Dari total 347 WNA tersebut terbanyak berasal dari Myanmar (278 orang), disusul Kamboja (61 orang), dan Laos (8 orang).

Kepala Stasiun PSDKP Tual, Mukhtar A.Pi menyatakan tim IOM (International Organization for Migration) yang bergelut di bidang masalah-masalah migrasi manusia untuk kehidupan lebih layak, telah menemukan sedikitnya 212 orang Myanmar dan Kamboja di Benjina yang juga minta dipulangkan ke negara asal mereka.

"Setelah dua hari di Tual, tim IOM berangkat ke Benjina untuk menyaksikan secara langsung keberadaan para ABK asing di sana," katanya.

Tim IOM bersama delegasi Myanmar, Kamboja dan Laos tiba di Kota Tual pada Rabu (8/4).

Kasus dugaan praktik perbudakan yang dilakukan oleh Pusaka Benjina Resources bermula dari laporan media Amerika Serikat, Associated Press.

Dalam pemberitaannya yang diberi judul "Was Your Seafood Caught By Slaves?", Associated Press menunjukkan rekaman video yang memperlihatkan adanya sel-sel tahanan dan kuburan yang diduga berisi jenasah ABK asing yang meninggal dunia di Benjina.

Kasus ini pun menarik perhatian masyarakat internasional sehingga Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar dilakukan pengusutan hingga tuntas.

Pewarta: Aladin Sukma

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015