Ternate (Antara Maluku) - Pemkab Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut), menjadikan iven Festival Teluk Jailolo (FTJ) sebagai ajang tahunan guna mempromosikan potensi pariwisata Halbar yang potensial, terutama panorama bawah laut.

Kepala Kanporabudpar Kabupaten Halbar, Feni Kiat di Ternate, Minggu, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bersama-sama mendorong kegiatan promosi ini, karena dari festival pertama hingga memasuki ke-7 ini, menyiapkan pariwisata berbasis desa.

"Walaupun tidak memiliki infrastruktur bangunannya tetapi tidak membuat patah semangat dalam mensosialisasikan potensi yang ada, karena ini sudah menjadi komitmen bersama dan sangat sederhana dalam memperkenalkannya," kata Feni.

Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan potensi alam daerah ini dapat mempromosikan semua kuliner maupun objek wisata yang ada, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan direspon oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Feni mengaku, satu sisi pembangunan Halmahera Barat masih dibawah rata - rata dan tak semegah daerah lain tetapi antusias yang tinggi sehingga mampu membawanya dan menjadi desa wisata dan akan melakukan studi banding ke Yogyakarta.

Selain itu, jumlah wisatawan nusantara (Wisnu) dan wisatawan mancanegara (Wisman) setiap tahun selalu meningkat, bahkan sebelumnya pelaksanaan FTJ ke-5 kalinya, jumlah pengunjung datang mencapai 24 ribu orang.

Apalagi, jumlah wisatawan banyak tidak terdata secara pasti karena wisatawan antusias datangi lokasi burung bidadari tetapi banyak melalui jalur Sidangoli dan Tobelo maupun Sofifi, sehingga pihak Kanporabudbar juga kesulitan untuk mendata berapa banyak yang datang, tetapi bila askes masuk melalui pelabuhan Jailolo maka dapat terdata seluruhnya.

"Sesuai Angka riilnya pada wisatawan lokal maupun mancanegara diperkirakan selalu meningkat dari tahun ke tahun dan untuk kali ini, menjelang gerhana matahari yang terpusat di Provinsi Maluku Utara dan Jailolo pada khususnya, astronot dari Prancis juga datang menyaksikan gerhana matahari, dan peluang ini diambil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sedangkan, penyelenggara FTJ mengakui memberikan dampak positif, sebab setiap tahun pergerakan wisatawan tidak pernah menurun, melainkan selalu naik, bahkan produk lokal sudah mendunia, baik di Prancis, Swiss dan Jepang dan FTJ kali ini, juga agenda kulinernya akan dilakukan di hutan untuk memasak secara alami, karena sebagai bentuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015