Jakarta (ANTARA) - Festival Teluk Jailolo (FTJ) 2021 mengangkat tema keberagaman yaitu “The Harmony of the Spice Island” sebagai upaya untuk membangkitkan pariwisata, khususnya di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani dalam keterangannya, Sabtu,
menjelaskan FTJ merupakan ajang promosi daerah yang dilaksanakan tiap tahun.
“Festival Teluk Jailolo sangat menarik karena tema yang diambil localize mengangkat potensi pariwisata orisinal Halmahera Barat sebagai sebuah kegiatan dengan untuk menciptakan experience yang unik dan berkesan. Menariknya, konten yang unik ini kini bisa dinikmati secara online, sebagai bentuk inovasi di dunia event pariwisata,” kata Rizki.
Baca juga: Pemkot Tidore Kepulauan harap Sail Tidore ditunda, begini penjelasannya
FTJ kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf sebagai salah satu dari 10 kegiatan terbaik kategori berbasis adaptasi dan inovasi, setelah tiga tahun berturut-turut masuk dalam Calender of Event Kemenparekaf.
Ia menambahkan pelaksanaan FTJ tahun ini pada 9-12 Juni 2021 memiliki filosofi keberagaman adat dan budaya, perbedaan suku, ras dan agama di Halmahera Barat yang dipersatukan dalam harmoni Ino Fo Makati Nyinga.
“Upaya ini juga untuk membangkitkan potensi kepulauan rempah menjadi destinasi wisata unggulan yang mendunia,” katanya.
FTJ 2021 dilaksanakan secara hibrid dan masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat yang juga Ketua Harian Panita Fenny Kiat menjelaskan pada FTJ 2021 terdapat acara unggulan yakni Ritual Sigofi Ngolo sebuah upacara tradisi bersih laut dan tabur bunga untuk memohon kelancaran acara dengan berziarah ke Pulau Babua.
Baca juga: Tikep jalin kolaborasi dengan universitas majukan pariwisata Malut
“Lalu yang tidak kalah menariknya adalah Teater Kuliner Tujuh Suku Asli di Desa Gamtala yang menawarkan edukasi wisata kuliner dengan menampilkan makanan khas Halmahera Barat disertai deskripsi dan live cooking," katanya. Juga disuguhkan atraksi pentas seni yang menampilkan kekayaan budaya tujuh suku asli Halmahera Barat.
Pada acara puncak, lanjutnya, ditampilkan persembahan teater musikal berlatar Teluk Jailolo “Sasadu On the Sea” yang merupakan ikon Festival Teluk Jailolo.
Selain itu, tambahnya, ada juga Fun Diving, Dancing in the Sunset, Pentas Seni Budaya, dan Orom Sasadu di Rumah Adat Sasadu Desa Gamomeng dalam rangka sebagai ucapan syukur atas hasil panen.
“Kami juga menampilkan produk subsektor ekonomi kreatif serta dikupas tuntas dalam acara ekspo dan temu wicara Ekonomi Kreatif dan Pesta Tani, menampilkan hasil alam potensi pertanian Halmahera Barat dengan budaya bercocok tanam serta petualangan mengunjungi kebun rempah,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno sangat mengapresiasi Festival Telul Jailolo 2021 dan mengharapkan ajang itu dapat mempromosikan dan mengangkat potensi pariwisata dari keindahan alam dan bahari Hamahera Barat.
"Selain itu Festival Teluk Jailolo dapat menjaga eksistensi Halmahera Barat sebagai daerah kepulauan rempah di Indonesia," kata Sandiaga.
Ia juga mengajak masyarakat di Halmahera Barat agar optimistis dan bangkit jika sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air akan kembali seperti sediakala.
Baca juga: Dispar Malut gelar forum koordinasi sinergitas rencana Sail Tidore 2021
Baca juga: Potensi pariwisata Maluku Utara perlu dikembangkan
Festival Teluk Jailolo angkat keragaman bangkitkan pariwisata Halbar Malut, begini penjelasannya
Minggu, 13 Juni 2021 11:24 WIB