Ternate (ANTARA) - Festival Teluk Jailolo (FTJ) 2019 di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) pada 24-29 Juli 2019 akan menyuguhkan kekhasan budaya tujuh suku asli di kabupaten itu.
"Ketujuh suku asli diantaranya Sahu, Tobaru, Loloda dan Gamkonora itu akan menampilkan berbagai budaya yang menjadi ciri khas masing-masing seperti ritual adat dan kesenian tradisional," kata Bupati Halmahera Barat, Danny Missy di Ternate, Sabtu.
Setiap suku akan memperkenalkan kekhasan budayanya bukan di pusat lokasi penyelenggaraan FTJ di Jailolo, tetapi di wilayah masing-masing suku sehingga penyelenggaraan FTJ dampaknya dapat dinikmati langsung masyarakat di semua suku asli di daerah itu.
Menurut Bupati, suku pendatang yang ada di Halmahera Barat juga dilibatkan dalam penyelenggaraan FTJ yang merupakan tahun ke-11 itu, di antaranya melalui kegiatan karnaval budaya, di mana setiap suku tampil dengan mengenakan pakaian adat masing-masing.
Pelibatan tujuh suku asli di Halmahera Barat, termasuk seluruh suku pendatang dalam kegiatan FTJ 2019 merupakan salah satu upaya untuk menjaga eksistensi keragaman suku di daerah itu sekaligus memberdayakannya sebagai sumber ekonomi melalui kegiatan pariwisata.
Pada penyelenggaraan FTJ, kata Bupati, diagendakan pula perjalanan ke berbagai objek wisata di daerah itu, seperti Kaha Tola dan hutan lindung yang menjadi habitat burung bidadari, salah satu burung endemik Halmahera.
Di lokasi penyelenggaraan FTJ di kawasan pelabuhan Jailolo selama berlangsungnya FTJ akan ditampilkan berbagai atraksi budaya dan kesenian tradisional yang dipastikan dapat memuaskan para pengunjung, selain itu juga ada pameran untuk memperkenalkan berbagai potensi ekonomi, termasuk kuliner khas daerah itu.
Bupati menambahkan, FTJ yang masuk dalam 100 kegiatan wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu peluncurannya akan dilakukan di Ternate pada Sabtu(6/4) malam di kawasan Landmark Ternate.
Peluncuran FTJ tahun-tahun sebelumnya selalu dilaksanakan di Jakarta, tetapi pada 2019 dilaksanakan di Ternate dengan alasan agar lebih dikenal masyarakat di Malut, selain itu juga untuk lebih memantapkan kerja sama segi tiga emas antara Halmahera Barat, kota Ternate dan kota Tidore Kepulauan.
budaya tujuh suku asli Halmahera Barat ditampilkan di FTJ 2019
Sabtu, 6 April 2019 9:46 WIB