Ambon (Antara Maluku) - Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Maluku dan Ikatan Keluarga Artis Dangdut Indonesia (IKARDI) menjalin kerja sama menggelar Festival Dangdut di Maluku, yang dijadwalkan berlangsung pada Juli - Juli 2015.
"Kami berencana menggelar festival dangdut se-Maluku bekerja sama dengan IKARDI pusat, tapi ini baru akan dilaksanakan sekitar Juni - Juli, pendaftarannya dibuka Juni, selama Ramadhan berlangsung," kata Ketua PAPPRI Maluku Butje Tomaluweng di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan festival yang sedang dirancang proses pelaksanaannya tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan musik dangdut di Maluku, selain itu juga dapat menjadi batu loncatan bagi seniman-seniman dangdut lokal untuk mengasah kemampuan.
"Mungkin dengan adanya festival ini kita akan melihat lahirnya bibit baru di Maluku yang berbakat di dalam jenis musik ini, karena salah satu tujuan kita dari kegiatan itu adalah untuk pencarian bakat," katanya.
Meski sejauh ini jumlah pemusik maupun musisi dangdut lokal masih terbilang sangat sedikit dibandingkan genre lainnya dan terkesan kurang diminati kalangan muda, tapi jenis musik tersebut acap kali dihadirkan dalam berbagai kegiatan maupun konser hiburan rakyat.
Dalam berbagai kesempatan acara, dalam pandangan Butje, dangdut dengan ciri khasnya memiliki kekuatan tersendiri yang mampu menghibur dan menghipnotis masyarakat untuk turut serta bergoyang mengikuti irama lagu.
Oleh karena itu menurut dia, dengan menggandeng organisasi dangdut yang dipimpin oleh penyanyi dangdut kawakan Indonesia Elvi Sukaesih untuk menggelar festival, maka besar kemungkinan akan bermunculan generasi baru dalam genre musik dangdut di Maluku.
"Kalau kita lihat dari perkembangannya selama ini memang masih sangat sedikit dan kurang peminat, tapi dalam berbagai acara, musik dangdut tetap dibutuhkan dan dihadirkan karena dangdut punya ciri khas yang berbeda dari genre lainnya, dan dia menjadi musik bagi sebagaian masyarakat kita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kami berencana menggelar festival dangdut se-Maluku bekerja sama dengan IKARDI pusat, tapi ini baru akan dilaksanakan sekitar Juni - Juli, pendaftarannya dibuka Juni, selama Ramadhan berlangsung," kata Ketua PAPPRI Maluku Butje Tomaluweng di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan festival yang sedang dirancang proses pelaksanaannya tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan musik dangdut di Maluku, selain itu juga dapat menjadi batu loncatan bagi seniman-seniman dangdut lokal untuk mengasah kemampuan.
"Mungkin dengan adanya festival ini kita akan melihat lahirnya bibit baru di Maluku yang berbakat di dalam jenis musik ini, karena salah satu tujuan kita dari kegiatan itu adalah untuk pencarian bakat," katanya.
Meski sejauh ini jumlah pemusik maupun musisi dangdut lokal masih terbilang sangat sedikit dibandingkan genre lainnya dan terkesan kurang diminati kalangan muda, tapi jenis musik tersebut acap kali dihadirkan dalam berbagai kegiatan maupun konser hiburan rakyat.
Dalam berbagai kesempatan acara, dalam pandangan Butje, dangdut dengan ciri khasnya memiliki kekuatan tersendiri yang mampu menghibur dan menghipnotis masyarakat untuk turut serta bergoyang mengikuti irama lagu.
Oleh karena itu menurut dia, dengan menggandeng organisasi dangdut yang dipimpin oleh penyanyi dangdut kawakan Indonesia Elvi Sukaesih untuk menggelar festival, maka besar kemungkinan akan bermunculan generasi baru dalam genre musik dangdut di Maluku.
"Kalau kita lihat dari perkembangannya selama ini memang masih sangat sedikit dan kurang peminat, tapi dalam berbagai acara, musik dangdut tetap dibutuhkan dan dihadirkan karena dangdut punya ciri khas yang berbeda dari genre lainnya, dan dia menjadi musik bagi sebagaian masyarakat kita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015