Ambon (Antara Maluku) - Lukisan cadas purba di Desa Ohoidertaun, Kepulauan Kei memiliki sedikitnya 400 bentuk gambar figur, di antaranya manusia, cap tangan, pohon dan perahu.

Hingga kini tradisi peninggalan zaman Mesolitik tersebut masih menjadi lukisan cadas dengan motif terbanyak yang pernah ditemukan di Provinsi Maluku.

"Sejauh ini dari yang pernah kami telusuri, lukisan cadas di pantai Desa Ohoidertaun masih yang paling banyak motif atau figur, ada 400 bentuk gambar, tersebar hampir di sepanjang dinding tebing," kata Kepala Balai Arkeologi Ambon Muh. Husni, di Ambon, Jumat.

Menurut dia, lukisan cadas Ohoidertaun belum banyak diteliti lebih mendalam secara arkeologis, usia dari situs tersebut hingga kini juga belum diketahui, tapi jika dilihat dari banyaknya motif yang ada, kebudayaan manusia purba pada masa itu sudah cukup berkembang.

"Kami belum tahu usia pastinya karena kemarin (Februari 2015) hanya peninjauan untuk melihat pola sebaran lukisan cadas di Maluku, perlu penelitian secara arkeologis yang lebih mendalam untuk bisa mengetahuinya," katanya.

Lebih lanjut Husni mengatakan sejauh ini baru tiga situs lukisan cadas yang ditinjau oleh pihaknya, yakni di Wamkana (Kabupaten Buru Selatan), Sawai (Kabupaten Maluku Tengah), dan Ohoidertaun.

Sementara itu, ahli kepurbakalaan Islam, Wuri Handoko yang juga arkeolog di Balai Arkeologi Ambon mengatakan lukisan cadas di tiga wilayah tersebut besar kemungkinan memiliki keterkaitan satu sama lain, dan bisa menjelaskan pola migrasi manusia purba di Maluku.

"Kalau dilihat dari bentang alam, rata-rata juga berada di pesisir pantai, besar kemungkinan ada keterkaitannya, mungkin saja ada perjalanan panjang yang dilakukan di tiga kawasan itu," katanya.

Marlon Ririmasse, pakar prasejarah di Balai Arkelogi Ambon menambahkan, timnya pernah menemukan lukisan purba di gua bekas hunian manusia purba di Pulau Kobror, Kabupaten Kepulauan Aru, tapi motifnya belum sesempurna yang ada di Wamkana, Sawai, dan Ohoidertaun.

Lukisan kuno di Kobror hanya berupa motif geomteris berbentuk manusia, pohon dan kurva dengan teknik gores dan menggunakan oker (cat berbahan mineral). Gambar berbentuk pohon diyakini merupakan Tree of Life atau pohon kehidupan yang mengartikan simbol kepercayaan kepada sang pencipta

"Kalau yang di Pulau Kobror adalah lukisan gua, bukan lukisan cadas seperti yang ada di Wamkana, Sawai, dan Ohoidertaun," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015