Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon fokus melakukan antisipasi penanggulangan bencana alam dengan stakeholder terkait.
"Memasuki musim hujan kami fokus melakukan konsolidasi dengan stakeholder terkait seperti PMI, Tagana dan pokja yang telah dibentuk di lima kecamatan," kata Kepala BPBD setempat, Enrico Matitaputty, di Ambon, Rabu.
Menurut dia, pihaknya sejak tahun 2014 - 2015 fokus pada pencegahan dan kesiapsiagaan warga menghadapi bencana.
"Bukan berarti kami tidak mempersiapkan logistik atau rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana, semuanya dipersiapkan tetapi fokus utama adalah bagaimana masyarakat tanggap jika terjadi bencana," ujarnya.
Enrico mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi peringatan dini bencana bagi RT dan RW di lokasi rawan bencana alam di lima kecamatan di Ambon.
Sosialisasi peringatan dini bencana akan melibatkan seluruh RT dan RW dan difokuskan pada daerah yang rawan bencana alam seperti Kelurahan Batu Gajah, Batu Gantung, negri Batu Merah dan sejumlah desa di kecamatan Leitimur Selatan.
"Sosialisasi ini juga akan melibatkan mitra kami yakni PMI, Tagana, Rappi yang merupakan garda terdepan untuk membantu jika terjadi bencana," katanya.
Dijelaskannya, penguatan kapasitas telah dilakukan sejak November 2014 yakni pelatihan relawan desa fasilitasi dan pengembangan pemberdayaan masyarakat menuju desa dan kelurahan tangguh bencana.
Pelatihan relawan tangguh bencana dilakukan bagi 60 relawan dua desa di Ambon yakni Nusaniwe dan Kilang.
"Pelatihan dilakukan untuk membina dan mengembangkan relawan dalam melibatkan diri pada kegiatan penanggulangan bencana dan menjadi pionir yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah," katanya.
Menghadapi bencana alam, katanya masyarakat tidak boleh pasif yakni bukan hanya sebagai orang yang tidak berbuat apa-apa, tetapi diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.
"Karena itu kegiatan prabencana memiliki makna penting dan strategis, karena sangat menentukan kemampuan dalam menghadapi bencana dan paska bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Memasuki musim hujan kami fokus melakukan konsolidasi dengan stakeholder terkait seperti PMI, Tagana dan pokja yang telah dibentuk di lima kecamatan," kata Kepala BPBD setempat, Enrico Matitaputty, di Ambon, Rabu.
Menurut dia, pihaknya sejak tahun 2014 - 2015 fokus pada pencegahan dan kesiapsiagaan warga menghadapi bencana.
"Bukan berarti kami tidak mempersiapkan logistik atau rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana, semuanya dipersiapkan tetapi fokus utama adalah bagaimana masyarakat tanggap jika terjadi bencana," ujarnya.
Enrico mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi peringatan dini bencana bagi RT dan RW di lokasi rawan bencana alam di lima kecamatan di Ambon.
Sosialisasi peringatan dini bencana akan melibatkan seluruh RT dan RW dan difokuskan pada daerah yang rawan bencana alam seperti Kelurahan Batu Gajah, Batu Gantung, negri Batu Merah dan sejumlah desa di kecamatan Leitimur Selatan.
"Sosialisasi ini juga akan melibatkan mitra kami yakni PMI, Tagana, Rappi yang merupakan garda terdepan untuk membantu jika terjadi bencana," katanya.
Dijelaskannya, penguatan kapasitas telah dilakukan sejak November 2014 yakni pelatihan relawan desa fasilitasi dan pengembangan pemberdayaan masyarakat menuju desa dan kelurahan tangguh bencana.
Pelatihan relawan tangguh bencana dilakukan bagi 60 relawan dua desa di Ambon yakni Nusaniwe dan Kilang.
"Pelatihan dilakukan untuk membina dan mengembangkan relawan dalam melibatkan diri pada kegiatan penanggulangan bencana dan menjadi pionir yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah," katanya.
Menghadapi bencana alam, katanya masyarakat tidak boleh pasif yakni bukan hanya sebagai orang yang tidak berbuat apa-apa, tetapi diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.
"Karena itu kegiatan prabencana memiliki makna penting dan strategis, karena sangat menentukan kemampuan dalam menghadapi bencana dan paska bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015