Ambon (Antara Maluku) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Maluku perlu membangun kebersamaan dalam semangat kekeluargaan diantara sesama tenaga bidan sebagai wujud soliditas dan solidaritas dalam membangun dan membesarkan organisasi ini ke depan.

"Setiap bidan perlu menunjukkan etika profesi yang bermartabat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani masyarakat, dan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan bidan dituntut memberikan pelayanan prima kepada kaum perempun dan bayi," kata Gubernur Maluku Said Assagaff, di Ambon, Senin.

Gubernur mengatakan hal itu, dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Bram Tomasoa pada Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) III Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Maluku.

Menurut dia, IBI dibentuk atas dasar kesadaran dan komitmen yang kuat dari seluruh bidan untuk menggalang persatuan dan persaudaraan antarsesama bidan maupun kaum perempuan sekaligus menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Kesadaran ini dibangun dalam rangka memposisikan IBI sebagai organisasi profesi yang lebih mengutamakan pembinaan pengetahuan dan ketrampilan tenaga bidan, agar secara simultan memperkokoh martabat dan kedudukan mereka dalam tugas pelayanan di masyarakat," kata Gubernur Said.

Ia menjelaskan, dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku dihadapkan dengan kondisi geografis wilayah kepulauan dengan konsekuensi terhadap berbagai tantangan kewilayahan khususnya daerah-daerah tertinggal, terdepan dan perbatasan.

"Aksesbilitas antarpulau dan tingginya disparitas antarwilayah menjadi kendala utama, sehingga dibutuhkan perhatian dan perlakuan khusus kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah tertinggal, terdepan dan daerah perbatasan," katanya.

Untuk mengatasi kendala-kendala terebut, lanjut Gubernur Said, pihaknya telah menerapkan pendekatan gugus pulau yang bertumpu pada karakter setiap wilayah. Untuk pelayanan kesehatan, pendekatan gugus pulau diklasifikasi dan dijabarkan ke dalam sub-sub gugus pulau.

"Strategi ini, diharapkan dapat menciptakan keadilan, pemerataan dan kemandirian dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat di daerah ini tanpa memandang latar belakang," ujarnya.

Untuk mewujudkan semua itu diperlukan komitmen dan semangat kebersamaan serta dukungan dari semua komponen bangsa yang ada di daerah ini.

"Saya yakin bahwa kita akan mampu mewujudkan masyarakat Maluku yang sehat dan sejahtera. Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan, tentu sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalitas yang dimiliki<` kata gubernur.

"Baik buruknya citra dan kredibilitas IBI juga dapat ditentukan oleh keberhasilan tenaga bidan dalam mewujudkan pelayanan prima kepada ibu dan anak," tamhahnya.

Karena itu, peran IBI menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam membangun kemitraan dengan pemerintah daerah yang saling menguntungkan. Kemitraan yang dimaksud bukan hanya dalam rangka membangun sistem pelayanan yang prima, tetapi juga menyangkut program peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga bidan lewat pendidikan formal maupun pelatihan teknis fungsional.

Pewarta: Rofinus E, Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015