Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff meminta Presiden Joko Widodo memberikan perhatian serius dan menetapan pemberian participating interest(PI) 10 persen Blok Masela kepada provinsi ini.

"Perlu kami sampaikan bahwa sejumlah pertemuan telah dilakukan bersama pihak Kementerian ESDM, namun realisasi kearah penetapan pemberian PI 10 persen Blok Masela kepada Provinsi Maluku sebagai daerah penghasil sampai saat ini belum terwujud," kata Gubernur Said, di depan Presiden Joko Widodo, di Ambon, Kamis.

Presiden berada di Ambon untuk membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2015.

Gubernur menyatakan pemerintah dan rakyat Maluku menaruh harapan besar terhadap pemberian PI 10 persen Blok Masela, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

"Kami menaruh harapan besar untuk mendapatkan PI 10 persen Blok Masela, ini dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan daerah dan mengurangi ketergantungan dengan membangun kemandirian dan daya saing daerah," katanya.

Selain minta perhatian serius PI 10 persen Blok Masela, Gubernur Said juga menekankan kembali masalah kebijakan nasional di sektor kelautan dan perikanan yang telah memposisikan Maluku sebagai wilayah yang tepat untuk dijadikan Lumbung Ikan Nasional (LIN).

"Kami telah berproses secara intens dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, tetapi sampai saat ini belum terealiasi. Karena itu, kami minta Bapak Presiden berkenan memberikan sedikit penegasan untuk merealisasikannya," pintanya.

Pada kempatan itu juga, Gubernur Said memberikan penghormatan yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo terhadap agenda Nawacita lainnya, yakni memperkuat sektor kemaritiman di Indonesia.

"Kami sungguh bersyukur bahwa Kabinet Kerja yang bapak pimpin, capaian-capaian progresif bidang kemaritiman terasa menggembirakan. Kami berharap program Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dapat memberikan kontribusi positif," katanya.

Begitu juga pengembangan tol laut, pembangunan pelabuhan baru serta agenda-agenda pembangunan kemaritiman lainnya, dapat segera ditindaklanjuti termasuk di Maluku sebagai wilayah dengan karakteristik kepulauan.

"Kemaritiman Maluku sesungguhnya telah terkenal sejak dahulu khusus bagi bangsa-bangsa Eropa. Ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah yang diungkap berdasarkan kesaksian Wakil Tahta Suci Vatikan, setelah mewawancari 17 orang yang selamat dalam ekspedisi ke Maluku mencari rempah-rempah," jelas Gubernur Said.

Ia menuturkan, hasil wawancara dari 17 orang yang selamat itu, bahwa yang mengelilingi dunia pertama kali sesungguhnya bukan Columbus melainkan Enrique Maluku putra asli negeri seribu pulau ini.

"Pembuktian dari kesaksian Vatikan itu selengkapnya bisa dibaca dalam buku karya Helmy Yahya dan Reinhard R Tawas yang berjudul, "Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia" Enrique Maluku yang dilaunching belum lama ini di Kota Ambon," ujar Gubernur Said.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015