Ambon (Antara Maluku) - Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Maluku yakni para alumni program Pertukaran Pemuda antarNegara (PPAN) yang dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menggelar sosialisasi program PPAN tersebut di Kota Ambon, Sabtu.

Proses sosialisasi program Kemenpora tersebut telah dilakukan sejak 21 Mei 2015, di Aula PGSD Universitas Pattimura (Unpatti) dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) selama dua hari berturut-turut.

"Hari ini sesi terakhir, kami hanya "sharing" saja karena hari ini proses pendaftaran secara langsung sudah ditutup, tapi yang online masih dibuka hingga besok, jumlah total pendaftar baru bisa diketahui Senin nanti, tapi hingga tadi sudah 50-an orang yang mendaftar," kata Ketua PCMI Maluku Aditya S. Retraubun.

Ia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan pihaknya terkesan mendadak dan hanya berlangsung di dua tempat di Kota Ambon, dikarenakan minimnya waktu dan informasi jadwal pelaksanaan proses seleksi PPAN di provinsi Maluku baru diterima oleh dinas setempat pada dua pekan lalu.

Karena sempitnya waktu, proses sosialisasi yang seharusnya juga dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Maluku tidak bisa dilakukan.

"Seleksinya sudah harus dilaksanakan pada 26 Mei 2015, informasi ini baru diterima Diknas belum dua minggu ini, jadi kami menggelar sosialisasi sedapatnya saja, karena tak cukup waktu untuk koordinasi ke kabupaten/kota, apalagi terkait biaya pelaksanaannya, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih dari ini," katanya.

Lebih lanjut Aditya mengatakan, PPAN 2015, Maluku mendapatkan kuota dua orang pemuda dan tiga orang pemudi dengan usia bervariasi antara 18 tahun hingga 30 tahun untuk lima negara tujuan, yakni Kanada, Tiongkok, India, Korea Selatan, dan Jepang.

Lebih dari sekedar pertukaran pemuda, kata dia, para wakil dari Maluku harus bisa memperkenalkan budaya Indonesia, oleh karenanya tidak hanya kecakapan berbahasa Inggris yang diperhitungkan, tapi juga pengetahuan mengenai sejarah, kebudayaan dan menguasai kesenian daerah.

"Banyak yang tertarik tapi tidak masuk dalam persyaratan umur, karena tiap negara tujuan persyaratan usia dan jenis kelaminnya berbeda, misalnya untuk pelatihan kepemudaan di Kanada harus perempuan dengan usia 20 tahun hingga 24 tahun, sedangkan untuk kapal Jepang harus laki-laki dengan usia 20 hingga 30 tahun," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015