Ambon (Antara Maluku) - Aktivis peduli HIV/AIDS, Rosa Pentury mengatakan peningkatan angka kasus penyebaran HIV/AIDS di Kota Ambon terbilang cukup signifikan, hal ini terlihat dari banyaknya Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang baru ditemukan selama enam bulan terakhir.

"Peningkatannya cukup signifikan kalau dihitung berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk kita, banyak pengidap tidak terdata dan mendapatkan pendampingan karena mereka belum secara terbuka melaporkan kondisinya ke rumah sakit maupun lembaga-lembaga terkait," katanya di Ambon, Sabtu.

Rosa yang juga Direktur Yayasan Pelangi Maluku (YPM) mengatakan sedikitnya ada 112 ODHA yang baru ditemukan pihaknya selama enam bulan terakhir ini, kebanyakan dari mereka ditemukan setelah berada di rumah sakit setempat.

Jumlah itu, kata dia, menambah total jumlah ODHA dampingan mereka menjadi 700 orang, setengah dari total ODHA yang telah terdata di Dinas Kesehatan Kota Ambon, yakni 1.400 orang.

"Umur ODHA yang kami dampingi bervariasi, ada anak-anak juga, tapi terbanyak berada pada usia produktif yang rata-rata terjadi hampir di seluruh Indonesia, umur 24 hingga 49 tahun," katanya.

Selain ada kenaikan kasus HIV/AIDS, selama enam bulan terakhir ini juga terjadi penurunan jumlah ODHA, sedikitnya ada 35 ODHA dampingan mereka yang meninggal dunia, penyebabnya bermacam-macam, mulai dari gagal menjalani terapi retroviral hingga terserang penyakit lainnya.

"Yang perlu diingat dari ODHA adalah selain tetap rutin menjalani terapi, mereka juga harus menjaga kesehatan agar tidak terserang penyakit lainnya karena kondisi mereka sangat rentan, terutama ODHA baru, daya tahan tubuhnya tidak sebaik orang-orang lainnya," kata Rosa.

Terkait dengan bagaimana upaya para ODHA untuk mendapatkan obat antiretroviral virus (ARV), kata dia, masih menjadi kendala besar, karena beberapa kali layanan VCT/CST (Voluntary Conceling Test/Care, Support and Treatment) di Klinik Pombo Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haulussy beberapa kali kehabisan stok obat-obatan tersebut.

"Masalahnya berada pada pencatatan, itu menjadi kewanangan Dinas Kesehatan yang dalam hal ini bertugas untuk menangani layanan yang langsung ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu para ODHA," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015