Ambon (Antara Maluku) - Ketua rombongan perwira siswa Seko TNI, Brigjen TNI Dede Kusnadi Admawijaya menyatakan pihaknya memberikan penghargaan kepada pemerintah Provinsi Maluku, yang bersedia menerima kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Digreg ke-42 Sesko TNI Tahun 2015, di Ambon.

"Atas nama lembaga Sesko TNI, saya mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi atas kesediaan bapak Gubernur Provinsi Maluku dan staf yang telah berkenan menerima kedatangan rombongan perwira siswa Sesko TNI, di Ambon," kata Brigjen Dede, pada pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, Senin.

Pertemuan dipimpin Sekretaris Daerah setempat Ros Far Far yang didampingi para staf ahli, asisten dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Brigjen Dede, pada pertemuan itu menyampaikan, bahwa pelaksanaan pendidikan reguler ke 42 Sesko TNI tahun 2015 berlangsung selama sembilan bulan dan pada Agustus ini bulan ke lima, masih sisa empat bulan ke depan.

Pendidikan Sesko TNI 2015, diikuti sebanyak 150 perwira menengah TNI berpangkat kolonel senior. Dari jumlah itu, 61 orang berasal dari TNI Angkatan Darat (AD), 40 orang TNI Angkatan Laut (AL) dan 40 orang dari TNI Angkatan Udara (AU).

Selanjutnya, dua orang perwira menengah dari Polri berpangkat kombes, dan tujuh perwira siswa manca negara dari Arab Saudi, Australia, Malaysia, Mali, Republik Korea, Singapura dan Thailand.

Lebih lanjut, Brigjen Dede menjelaskan, pada pelaksaan KKDN tahun 2015, Sesko TNI memilih empat provinsi, yakni Provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilaksanakan secara bersamaan.

"Ada pun personil atau para perwira siswa yang terlibat dalam KKDN ke Provinsi Maluku berjumlah 42 orang yang terdiri dari 12 orang dosen dan 30 orang perwira siswa," ungkapnya.

Menurut Brigjen Dede, kegiatan KKDN bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima selama pendidikan, dikaitkan dengan kondisi ril di lapangan yang kemudian dianalisis menjadi suatu konsep dalam rangka pengembangan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara, yang dikaitkan juga dengan kemungkinan ancaman serta permasalahan yang ada, baik secara potensial maupun nyata.

Selain dari itu, kegiatan ini lebih meningkatkan kemampuan para perwira siswa dalam merumuskan strategi pertanahan, strategi penataan pertahanan wilayah agar memiliki daya tangkal dan konsep pertahanan wilayah yang mantap dan dinamis.

"Penyelenggaraan pertahanan wilayah, sangat perlu diupayakan secara profesional yang dilaksanakan bersama-sama antara TNI dan komponen bangsa lainnya sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing serta saling bersinergi sebagai bentuk dari kesemestaan," katanya.

Karena pada hakekatnya, lanjut Brigjen Dede, kegiatan penyiapan pertahanan wilayah adalah bagaimana dapat mensinergikan sarana dan prasarana nasional di daerah serta melibatkan peran stakeholder atau instansi terkait melalui kerja sama yang mengedepankan keberhasilan pembangunan.

"Keterpaduan dan kebersamaan yang dilandasi dengan jiwa persatuan dan kesatuan serta semangat kebangsaan yang tinggi merupakan modal dasar yang besar dalam rangka menata sebuah konsep atau rumusan pertahanan wilayah sebuah negara," tandasnya.

Karena itu, apabila dihadapkan dengan situasi global dan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, maka keterpaduan dari segenap komponen bangsa dengan TNI sangatlah diperlukan.

"Kami perlu melaporkan juga bahwa hasil dari kegiatan KKDN ini, perwira siswa akan membuat dua konsep, pertama konsep penataan dan pengembangan sumber daya nasional di daerah dalam rangka kepentingan pertahanan negara dan kedua adalah konsep penataan pertahanan wilayah," kata Brigjen Dede.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015