Ternate, 22/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melibatkan investor dalam pembangunan infrastruktur pariwisata di lokasi objek wisata, terutama yang membutuhkan dana besar karena keterbatasannya mendanainya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malut, Samin Marsaoly di Ternate, Sabtu, mengatakan investor yang dilibatkan membangun infrastruktur pariwisata adalam mereka telah diizinkan untuk mengelolanya.
Sejumlah investor yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Malut untuk pembangunan infrastruktur pariwisata diantaranya dari Inggris yang akan mengelola objek wisata Pulau Widi di Kabupaten Halmahera Selatan.
"Investor asing ini antara lain membangun bandara perintis. Seluruh dana untuk pembangunan bandara perintis itu ditanggung investor, sedangkan Pemprov Malut hanya dari segi dukungan perizinan," katanya.
Pembangunan bandara perintis di objek wisata Pulau Widi strategis karena lokasi objek wisata yang memiliki keindahan pantai dan panorama bawa laut itu cukup jauh dari Ternate, ibu kota Provinsi Malut.
Begitu pun, Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan dengan akses transportasi lautnya sangat terbatas.
Ia mengatakan, Malut juga memiliki banyak objek wisata lainnya yang menarik, terutama peninggalan sejarah maupun bahari, tetapi selama ini belum banyak dikunjungi wisatawan, terutama mancanegara karena kurang didukung dengan ketersediaan infrastruktur.
Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota di Malut sebenarnya sudah memprogramkan pembangunan infrastruktur yang memadai di seluruh objek wisata itu, tetapi terbentur dengan keterbatasan dana APBD, oleh karena itu solusi yang ditempuh selain melibatkan investor, juga mengupayakan dukungan penganggaran melalui APBN.
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan Pemprov Malut untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan di daerah ini, tidak hanya terbatas pada pembenahan infrastruktur, tetapi juga mengintensifkan promosi dan penyelenggaraan berbagai event wisata, seperti festival budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malut, Samin Marsaoly di Ternate, Sabtu, mengatakan investor yang dilibatkan membangun infrastruktur pariwisata adalam mereka telah diizinkan untuk mengelolanya.
Sejumlah investor yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Malut untuk pembangunan infrastruktur pariwisata diantaranya dari Inggris yang akan mengelola objek wisata Pulau Widi di Kabupaten Halmahera Selatan.
"Investor asing ini antara lain membangun bandara perintis. Seluruh dana untuk pembangunan bandara perintis itu ditanggung investor, sedangkan Pemprov Malut hanya dari segi dukungan perizinan," katanya.
Pembangunan bandara perintis di objek wisata Pulau Widi strategis karena lokasi objek wisata yang memiliki keindahan pantai dan panorama bawa laut itu cukup jauh dari Ternate, ibu kota Provinsi Malut.
Begitu pun, Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan dengan akses transportasi lautnya sangat terbatas.
Ia mengatakan, Malut juga memiliki banyak objek wisata lainnya yang menarik, terutama peninggalan sejarah maupun bahari, tetapi selama ini belum banyak dikunjungi wisatawan, terutama mancanegara karena kurang didukung dengan ketersediaan infrastruktur.
Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota di Malut sebenarnya sudah memprogramkan pembangunan infrastruktur yang memadai di seluruh objek wisata itu, tetapi terbentur dengan keterbatasan dana APBD, oleh karena itu solusi yang ditempuh selain melibatkan investor, juga mengupayakan dukungan penganggaran melalui APBN.
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan Pemprov Malut untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan di daerah ini, tidak hanya terbatas pada pembenahan infrastruktur, tetapi juga mengintensifkan promosi dan penyelenggaraan berbagai event wisata, seperti festival budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015