Ambon, 24/8 (Antara Maluku) - Puluhan korban kecelakaan lalu lintas tunggal di jalan trans Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, yang menyebabkan belasan orang tewas, akan dirujuk ke RSUD Saumlaki untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Kapolres Maluku Tenggara Barat (MTB), AKBP Richard Tatuh yang dihubungi dari Ambon, Minggu (23/8), belum bisa memberikan infomasi, namun salah satu warga Larat, J Luarmase mengatakan puluhan korban laka lantas ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dr Anatotoy Larat, Kecamatan Tanimbar Utara.

"Mereka akan dirujuk ke RSUD Saumlaki untuk menjalani pemeriksaan lewat foto rontgen guna mengetahui kondisi dalam tubuh para korban yang terbentur hebat dalam laka lantas yang menyebabkan delapan orang tewas seketika di lokasi kejadian," katanya.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (22/8) sekitar pukul 14.00 WIT saat warga asal Desa Watmuri, Kecamatan Nirunmas yang umumnya wanita ini menumpang sebuah truk yang dikemudikan Jhon Sileti.

Tujuan mereka ke Siwahan adalah untuk mengambil dana bantuan pemerintah yang dicairkan melalui kantor Pos dan Giro Cabang Larat.

Namun saat melintasi jalur Yamdena pada kilometer 124, mobil yang dikemudikan Jon Sileti dengan kecepatan tinggi menabrak dinding tanah sehingga membuat 54 penumpangnya mengalami cidera berat, bahkan delapan orang langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

Menurut dia, warga setempat berusaha membantu korban dengan mengevakuasi mereka ke puskesmas terdekat maupun RSU dr Anatatoty Larat, namun tiga korban yang mengalami luka sangat kritis akhirnya meninggal dunia dan satu korban lainnya di Puskesmas Larat juga mengalami nasib serupa.

Sejauh ini belum diketahui apakah sopir truk jungkit (dump truck) tersebut akan ditetapkan polisi sebagai tersangka atau tidak dalam peristiwa laka lantas terparah tersebut.

Tetapi yang jelas sopir truk naas ini juga sedang menjalani perawatan intensif di RSU dr Anatatoty dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015