Ambon, 31/8 (Antara Maluku) - Perusahaan budi daya udang di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, PT Wahana Lestari Investama (WLI) merekrut tenaga lulusan Sekolah Umum Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru, Ambon, untuk menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.

"Kami telah menandatangani nota kesepahaman dengan pimpinan SUPM Ambon sejak tiga bulan lalu. Kerja samanya selain untuk peningkatan kualitas dan mutu lulusan, juga untuk menampung para lulusan sebagai tenaga kerja profesional," kata Presiden Direktur PT WLI Karel Albert Ralahalu di Ambon, Senin.

Dia mengatakan, saat ini perusahaan budi daya dengan pangsa pasar ekspor ke sejumlah negara di Asia tersebut sedang menampung sebanyak 22 siswa SUPM Ambon, khususnya program studi budidaya hasil perikanan untuk mengikuti program praktek kerja lapangan selama empat bulan.

Selain itu, sebanyak 17 orang lulusan terbaik SUPM Ambon juga telah direkrut untuk menjadi tenaga kerja profesional di perusahaan tersebut.

"Kehadiran para lulusan terbaik SUPM Ambon diharapkan dapat menjadi motivasi untuk peningkatan kualitas 3.000 tenaga kerja lainnya, di samping alih teknologi dan ketrampilan yang dimiliki," katanya.

Karel yang juga mantan Gubernur Maluku dua periode tersebut mengakui kualitas lulusan SUPM Ambon sangat terlatih dan profesional serta menjadi salah satu sekolah menengah kejuruan dengan spesifikasi ilmu kelautan terkemuka di Indonesia bahkan di kawasan ASEAN.

Dalam nota kesepahaman yang ditanda tangani, perusahaan budidaya udang jenis Vaname untuk memenuhi pangsa pasar ekspor dan kebutuhan dalam negeri tersebut dapat menggunakan laboratorium milik SUPM untuk pengembangan dan peningkatan kualitas tenaga kerja, terutama menggunakan tenaga pengajar sebagai instruktur pada balai latihan kerja yang dibuka perusahaan tersebut.

Saat ini, lanjut Karel pihaknya masih membutuhkan tambahan ratusan orang sebagai tenaga kerja khususnya di bidang produksi, mengingat perusahaan milik pengusaha nasional Burhan Uray tersebut terus berupaya meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 2.000 ton per bulan pada akhir tahun 2015.

"Kami menargetkan peningkatan produksi udang beku dapat mencapai 2.000 ton per bulan pada akhir tahun 2015. Karena itu dibutuhkan tambahan ratusan tenaga kerja khususnya perempuan," katanya.

Saat ini jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan telah mencapai 3.000 orang, di mana 80 persen merupakan tenaga kerja lokal atau yang direkrut dari desa dan dusun sekitar lokasi perusahaan beroperasi.

Khusus untuk kegiatan produksi yang menghasilkan produk udang ekspor dengan branding (label) "Seram King" tersebut pekerjaannya ditangani 1.200 orang, di mana 90 persen merupakan pekerja wanita.

Produk udang "Seram King" dengan masa budidaya selama 120 hari tersebut dipasarkan ke sejumlah negara di Asia diantaranya Tiongkok, Jepang dan Thailand.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015