Ambon, 1/9 (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat inflasi di Kota Tual, Provinsi Maluku, pada Agustus 2015 mencapai 1,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,55.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah terjadi pada tiga kota yakni di Kota Sumenep sebesar 0,02 persendengan IHK 118,76, Kota Kediri 0,02 persen dengan IHK 119,65 dan Kota Probolinggo 0,02 persen dengan IHK 120,36," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami di Ambon, Selasa.
Dari 82 kota di Indonesia, lanjutnya, di bulan Agustus 2015 IHK Kota Tual menduduki peringkat satu, dan inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat empat, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat satu.
"Tingkat inflasi tahun kalender Kota Tual di bulan Agusutus 2015 sebesar 8,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 14,26 persen," katanya.
Komoditas yang dominan menyumbang iflasi di Kota Tual, lanjutnya, adalah ikan momar, daun singkong,, ikan kembung, ikan ekor kuning, dan bayam.
Diah Utami menambahkan, pada bulan Agustus 2015IHK Kota Tual yang mencapai 135,55 menunjukan bahwa secara umum harga-harga di Kota Tual dibanding tahun 2012 telah meningkat sebesar 35,55 persen.
Peningkatan tersebut lebih cepat dibanding Kota Ambon dengan IHK sebesar 119,95 yang berarti kenaikan harga secara umum di Kota Ambon pada bulan Agustus 2015 dibanding tahun 2012 mencapai 19,95 persen.
"Inflasi Kota Tual pada bulan Agustus yang mencapai 1,16 persen menunjukan bahwa secara umum harga barang/jasa di bulan itu naik 1,16 persen dibanding Juli 2015," katanya.
Sedangkan di Kota Ambon yang mengalami deflasi 1,77 persen menunjukan bahwa pada bulan Agustus 2015 secara umum harga barang/jasa turun sebesar 1,77 persen dibanding Juli 2015.
"Pada periode Agustus 2015 ini baik nilai inflasi bulanan, IHK, inflasi tahun kalender, maupun inflasi tahun ke tahun Kota Tual lebih tinggi dibandingkan Kota Ambon," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah terjadi pada tiga kota yakni di Kota Sumenep sebesar 0,02 persendengan IHK 118,76, Kota Kediri 0,02 persen dengan IHK 119,65 dan Kota Probolinggo 0,02 persen dengan IHK 120,36," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami di Ambon, Selasa.
Dari 82 kota di Indonesia, lanjutnya, di bulan Agustus 2015 IHK Kota Tual menduduki peringkat satu, dan inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat empat, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat satu.
"Tingkat inflasi tahun kalender Kota Tual di bulan Agusutus 2015 sebesar 8,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 14,26 persen," katanya.
Komoditas yang dominan menyumbang iflasi di Kota Tual, lanjutnya, adalah ikan momar, daun singkong,, ikan kembung, ikan ekor kuning, dan bayam.
Diah Utami menambahkan, pada bulan Agustus 2015IHK Kota Tual yang mencapai 135,55 menunjukan bahwa secara umum harga-harga di Kota Tual dibanding tahun 2012 telah meningkat sebesar 35,55 persen.
Peningkatan tersebut lebih cepat dibanding Kota Ambon dengan IHK sebesar 119,95 yang berarti kenaikan harga secara umum di Kota Ambon pada bulan Agustus 2015 dibanding tahun 2012 mencapai 19,95 persen.
"Inflasi Kota Tual pada bulan Agustus yang mencapai 1,16 persen menunjukan bahwa secara umum harga barang/jasa di bulan itu naik 1,16 persen dibanding Juli 2015," katanya.
Sedangkan di Kota Ambon yang mengalami deflasi 1,77 persen menunjukan bahwa pada bulan Agustus 2015 secara umum harga barang/jasa turun sebesar 1,77 persen dibanding Juli 2015.
"Pada periode Agustus 2015 ini baik nilai inflasi bulanan, IHK, inflasi tahun kalender, maupun inflasi tahun ke tahun Kota Tual lebih tinggi dibandingkan Kota Ambon," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015