Ambon, 9/9 (Antara Maluku) - Salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hengky Koedoeboen, di Ambon, Selasa sore, mendaftar di sekretariat panitia seleksi (Pansel) jabatan pimpinan tinggi madya Provinsi Maluku untuk menjadi Sekda setempat.

Hengky adalah staf Balai Besar Kehutanan Makassar sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mendaftar di Sekretariat Pansel berlokasi di ruang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Maluku.

Berkasnya diterima anggota Pansel Maritje Lopulalan dan Lutfy Rumbia. Maritje adalah Kepala BKD Maluku, sedangkan Lutfy Staf Ahli Gubernur bidang pembangunan.

Setelah masing-masing dokumen diperiksa staf Sekretariat Pansel yang melakukan pengecekan administrasi ternyata 11 item persyaratan itu lengkap.

Yang bersangkutan selanjutnya diberikan tanda terima pendaftaran yang ditandatangani Maritje dan Lutfy.

Hengky mengaku termotiovasi oleh program Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy yakni "mangente Ambon" (datang dan saksikan) yang puncaknya bertepatan dengan perayaan HUT ke-440 ibukota Provinsi Maluku ini pada 7 September 2015.

"Mangente ini memiliki maksud luas sehingga sebagai putera Indonesia asal Maluku terpanggil untuk datang dan menyaksikan apa yang bisa dibuat sebagai kontribusi untuk membangun provinsi ini," ujarnya.

Apalagi, menurut Hengky, dia adalah mantan Kadis Kehutanan maupun Asisten II Pemkab Kabupaten Maluku Tenggara sehingga terpanggil untuk membangun Maluku.

Dia juga mengapresiasi terobosan Gubernur Maluku Said Assagaff yang membentuk Pansel untuk melakukan seleksi secara profesional, transparan dan akuntabel.

"Saya mengapresiasi seleksi Sekda Maluku yang menunjukkan adanya kemauan keras dari Gubernur Said dan Wagubnya, Zeth Sahuburua menerapkan pemerintah bersih dan berwibawa," tegas Hengky.

Dengan pendaftaran Hengky, berarti sudah tujuh bakal calon Sekda Maluku yang memanfaatkan jadwal pendaftaran sejak 19 Agustus hingga 8 September 2015.

Sebelumnya, yang mendaftar adalah Wakil Wali Kota Ambon Muhammad Armyn Syarif Latuconsina pada 24 Agustus 2015.

Begitu pun, Asisten Pengembangan Ekonomi, Investasi, Keuangan dan Administrasi Pembangunan Setda Maluku, Zidik Sangadji, mendaftar pada 3 September 2015.

Sedangkan, Kepala Biro (Karo) Pemerintahan Setda Maluku, Hamin Bin Tahir mendaftar pada 7 September 2015.

Selain itu, Kadis Kehutanan Kabupaten Buru, Maluku, Umad Muhammad dan Kadis Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh pada Selasa (8/9) pagi.

Gubernur Maluku Said Assagaff mengajak para ASN di jajaran Pemprov Maluku maupun sembilan Kabupaten dan dua Kota serta daerah lainnya di Tanah Air yang merasa memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri menjadi Sekda hendaknya mendaftar.

"Semua punya kesempatan yang sama dan seleksi ini dilakukan secara profesional, transparan dan akuntabel sehingga silakan berproses sesuai Undang - Undang ASN maupun kriteria dan mekanisme diputuskan panitia seleksi," katanya.

Dia pun memastikan tidak ada "putera mahkota", intervensi politik, KKN dan lainnya dalam seleksi Sekda Maluku karena prosesnya melibatkan Komisi ASN.

"Jadi siapa pun yang lolos seleksi itulah berkompeten menjadi Sekda Maluku sehingga tinggal diusulkan Gubernur sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) kepada Presiden melalui Mendagri," kata Gubernur.

Sayangnya, sejumlah penjabat di jajaran Pemprov Maluku yang sebelumnya dinformasikan akan mendaftar yakni Kadis Pendidikan Nasional Saleh Thio, Ketua Bappeda Anthonius Sihaloho dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Farida Salampessy hingga menjelang penutupan pendaftaran belum terlihat mendatangi Sekretariat Pansel berlokasi di ruangan BKD setempat.

Begitu juga Kadis Kelautan dan Perikanan Romelus Far-Far serta Kadis Koperasi dan UKM, Bakry Asyatri.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015