Ambon, 28/9 (Antara Maluku) - Tim pelajar asal Maluku akan tampil membawakan syair Sagu Ambon karya sastrawan WS Rendra dalam Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/sederajat Regional Indonesia Timur.

Festival digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian pendidikan dan Kebudayaan di Palu, Sulawesi Tengah, 29 September 2015.

"Ada situasi yang manis, juga sakit dan pahit yang pernah kami rasakan dalam karya Rendra, ia menyodorkan sagu Ambon di tengah deburan ombak yang indah dalam puisinya," kata Rudi Fofid, penyair yang juga menjadi pelatih vokal tim dari Maluku, di Ambon, Minggu.

Ia mengatakan "Sagu Ambon" milik Willibrordus Surendra Bawana atau lebih dikenal dengan WS Rendra tersebut, menjadi puisi pilihan yang akan dibawakan tim pelajar asal Maluku di Palu, karena tidak hanya menggambarkan keindahan Ambon tapi juga ada semangat dan ajakan perdamaian dalam syairnya.

Puisi milik WS Rendra tersebut akan disandingkan dengan syair "Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini" karya Taufik Ismail yang menjadi puisi wajib di Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/sederajat Regional Indonesia Timur.

"Pada dasarnya kedua puisi ini menceritakan dua situasi yang dikotomi, ada semangat perdamaian, berjuang dan pantang menyerah dari orang-orang kecil," katanya lagi.

Penyusun komposisi musik untuk tim asal Maluku, Fridolin Muskitta mengatakan dari segi irama, tim yang dilatihnya akan menyuguhkan ciri khas musik etnik Nusantara, dengan sajian bunyi tifa dan suling bambu yang dikolaborasikan bersama petikan gitar dan gesekan biola dalam penampilan mereka nanti.

Dari segi persiapan, tim yang terdiri dari Tamalia Christy Tohatta (SMK Negeri 5 Ambon - vokal) dan Selvon Christin Pattiserlihin (SMA Negeri 6 Ambon - vokal), Yessa Gracia Monaten (SMA Negeri 4 Ambon - suling), Sandy Orlando Palaky (SMA Negeri 4 Ambon - gitar), Yong Stella Thirsa (SMA Xaverius - biola), dan Julio Friskelly Romer (SMK Negeri 7 Ambon - tifa) hanya berlatih selama dua pekan lamanya.

Kendati demikin, hingga hari terakhir mereka telah menunjukan kesiapan yang matang.

"Proses penggarapan musik menjadi salah satu pertimbangan utama kami sejak awal, bagaimana menampilkan warna-warna musik etnik, ini akan membedakan penampilan mereka," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015