Ambon, 4/2 (Antara Maluku) - Struktur tanah yang bakal dijadikan sebagai lokasi perpanjangan landasan pacu (run way) Bandara Rar Gwamar Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku harus diteliti dan dikaji secara baik sebelum proyek itu direalisasikan.

"Bandara Dobo itu memang masih perlu diperpanjang, tetapi terkait kondisi tanah di sana perlu penelitian dan kajian untuk pemadatan secara permanen, karena merupakan jenis tanah yang berair," kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benni Gasperzs di Ambon, Kamis.

Menurut Benni, pemerintah telah memprogramkan penambahan panjang landasan pacu bandara Dobo dari 1.300 meter dan lebar 23 meter menjadi 1.500 meter dengan lebar 30 meter pada tahun anggaran 2016.

"Ada rencana penambahan sepanjang 200 meter yang dibiayai APBN dan APBD. Namun, belum mengetahui berapa besar total anggarannya, kemudian soal pembebasan juga akan disampaikan dan kalau sudah selesai pasti diperpanjang," katanya.

Kemudian Dishub juga akan membentuk forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada 9 Februari 2016 setelah itu akan usulkan ke kementerian.

"Mudah-mudahan setelah pelantikan Bupati Kepulauan Aru baru akan ada tambahan maskapai penerbangan masuk ke Dobo sehingga ada perubahan di Kabupaten yang merupakan salah satu wilayah terluar dan masih minim sarana transportasi udara," ujar Benni.

Kepala Bandara Rar Gwamar, Januaris Seralurin mengatakan landasan pacu bandara akan diperpanjang 200 meter agar kedepannya dapat didarati pesawat jenis ATR 72 yang bisa mengangkut 60-70 penumpang.

Satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani rute Ambon-Dobo selama ini adalah Trigana Air, di mana kapasitas penumpang di pesawat mereka hanya sekitar 40 - 42 orang.

Maka untuk pesawat dengan daya angkut penumpang lebih besar seperti tipe ATR 72 seperti yang dioperasikan Wings Air belum bisa masuk ke Dobo, akibat belum adanya ketersediaan BBM jenis avtur. 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016