Jakarta (Antara Maluku) - Pemerintah Indonesia mengaku tengah berkoordinasi dan mengumpulkan data untuk membebaskan 10 WIB yang disandera milisi asing di perairan Sulawesi Utara.

"Mereka melakukan tindakan kriminal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Selasa.

Pramono mengungkapkan penyandera berasal dari negara tetangga yang enggan dia sebutkan.

Menurut Pramono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sedang mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk proses pembebasan kesepuluh WNI ini.

Dia juga mengungkapkan, motif penyanderaan adalah uang di mana penyandera meminta uang tebusan.

Pramono menyebut penyanderaan ini sebagai perampokan dan pemerintah masih mempelajari apakah uang tebusan itu dipakai untuk kepentingan kelompok penyandera atau untuk kepentingan milisi di negara tetangga.

Menurut dia, pemerintah sudah menjalain kontak dengan pihak terkait untuk pembebasan sandera.

Mengenai pengerahan tentara dan polisi untuk membebaskan para sandera, Pramono mengatakan hal itu masih dikoordinasikan oleh pemerintah.

Pewarta: Santoso

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016