Wetar, Maluku, 3/4 (Antara Maluku) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku melakukan program sosial bank Indonesia (PSBI) kepada para siswa sejumlah SMA di beberapa pulau perbatasan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang secara geogarfis dekat dengan Timor Leste.

"Kegiatan pemberian bantuan ke sekolah-sekolah merupakan bagian dari PSBI sebagai teroboson menjangkau 16 pulau terluar Provinsi Maluku melalui kas keliling dan sosialisasi," kata Deputy Perwakilan BI Maluku, Joko Triono seusai melakukan kas keliling di desa Ustutun, pulau Wetar,Kabupaten MBD, Minggu.

Dia menjelaskan, PSBI ini juga diberikan kepada kelompok usaha kain tenun ikat Tanimbar Awaeras yang ada di Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

"Kita berharap kelompok Tanimbar Awaeras yang terdiri dari 12 orang anggota ini bisa memanfaatkan bantuan benang dari BI guna mengembangkan usaha mereka ke depan,"ujar Joko.

Pemberian benang ini merupakan keluhan dari anggota kelompok terkait bahan utama tenun saat Pimpinan BI Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto melakukan kunjungan ke kelompok tersebut pada akhir Februari 2016.

Sedangkan bantuan PSBI yang diberikan di SMA Negeri 1 Tepa di Wonreli dan SMA Negeri I Tiakur, di Pulau Moa pada 31 Maret 2016 serta SMA Negeri 2 pulau-pulau terselatan di Pulau Kisar pada 1 April 2016 berupa buku-buku pelajaran dan sejumlah peralatan olahraga.

Joko mengatakan, bantuan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut, sebab BI melakukan survei beberapa waktu lalu sebelum dilakukan pemberian SPBI tersebut.

"Jadi sebelum pelaksanaan ekspedisi yang dilakukan BI Perwakilan Maluku mulai dari tanggal 28 Maret hingga tanggal 2 April 2016 dengan terlebih dahulu melakukan survei ke sekolah-sekolah terkait apa-apa saja yang dibutuhkan," ujarnya.

Dia juga mengharapkan, bantuan seperti itu dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat sesuai dengan potensi di pulau- pulau tersebut guna menunjang pendidikan.

Joko mengatakan, selain memberikan bantuan BI juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tersebut melalui "BI mengajar cinta dan kerja untuk negeri".

"Sosialisasi ini agar para siswa bisa mengetahui peranan BI. Begitu pun, mereka bisa mengenal dan membedakan mata uang asli dan palsu," tandasnya. 

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016