Ternate, 20/4 (Antara Maluku) - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk para siswa SMP maupun sederajat tahun 2016 di Provinsi Maluku Utara belum menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena terhambat infrastruktur pendukungnya.

Sekretaris UN Maluku Utara, Abdul Ajid Tuhuteru, di Ternate, Rabu, mengatakan semula ada rencana untuk melaksanakan UNBK di sejumlah SMP , tetapi setelah melihat kesiapan infrastrukturnya terutama komputer yang sangat terbatas akhirnya diputuskan untuk menggunakan UN manual.

Pada UN SMP sederajat tahun 2017 diharapkan sudah ada SMP maupun sederajat di Maluku Utara yang menggunakan UNBK.

Pemprov Maluku Utara telah menjanjikan untuk memberikan bantuan komputer kepada SMA dan SMP di daerah ini guna mendukung pelaksanaan UNBK.

Menurut Abdul, pelaksanaan UN dengan menggunakan UNBK memang lebih baik karena praktis dan efisien.

Selain, itu juga bisa mencegah terjadinya kebocoran soal seperti yang sering terjadi pada UN manual serta hasilnya lebih dijamin kejujurannya.

Pada UN SMA maupun sederajat tahun 2016 di Maluku Utara ada 17 sekolah yang melaksanakan UNBK.

Sembilan sekolah di antaranya di Kota Ternate dan saat itu berlangsung lancar meski awalnya sempat dihantui dengan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik dan gangguan internet.

Menyinggung naskah soal UN SMP maupun sederajat di Maluku Utara, ia mengatakan, saat ini sudah dalam proses pengiriman dari perusahaan percetakan ke Ternate dan ditargetkan paling lama pada 1 Mei 2016 semuanya sudah berada di masing-masing kabupaten/kota.

Pengangkutan naskah soal UN SMP maupun sederajat tersebut dari perusahaan percetakan ke Ternate, termasuk saat pendistribusiannya ke sepuluh kabupaten/kota dan ke titik terdekat sekolah penyelenggara mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan panitia sehingga dijamin keamanannya dari kemungkinan terjadinya kebocoran.

Abdul mengimbau 27.000 siswa SMP maupun sederajat yang akan mengikuti UN untuk tidak mudah percaya dengan tawaran kunci jawaban soal UN dari pihak-pihak tertentu, apalagi dengan permintaan uang karena dapat dipastikan semua itu palsu.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016