Ternate, 29/4 (Antara Maluku) - DPRD Kota Ternate Provinsi Maluku Utara menyoroti rencana pengelolaan pelabuhan armada semut Mangga Dua yang dibangun menggunakan APBN tahun 2015 melalui Kementerian Perhubungan dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kota Ternate.
Pelabuhan yang awalnya menjadi pelabuhan rakyat diubah menjadi pelabuhan kelas II Ternate yang dikelola langsung oleh Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Ternate, jika tidak dikelola dengan baik, maka armada semut Mangga nasibnya akan sama dengan pangkalan pelabuhan Bastiong yang dikelola PT Pelindo Wilayah IV," kata anggota DPRD Kota Ternate Yamin Rusli, di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, pelabuhan kelas II otomatis menjadi perdebatan adalah armada semut, mengingat pelabuhan semut itu masuk dalam kategori pelabuhan rakyat atau pelabuhan antarpulau.
Yamin mempertanyakan kejelasan status dari pelabuhan tersebut, karena dalam undang-undang telah jelas menegaskan bahwa pelabuhan yang dioperasikan dengan menggunakan kapal motor jenis spead boat di bawah 7 gross ton (GT) adalah pelabuhan rakyat.
"Armada semut Mangga Dua masuk dalam pelabuhan kelas II Ternate, dan yang menjadi pertanyaan kami, dalam UU mengatur jelas kapal di bawah 7 GT otomatis kewenangan pemkot, sedangkan di pelabuhan itu yang masuk rata-rata di bawah 7 GT dan sampai sekarang belum ada titik temu, terus pemkot dapat apa dari situ," katanya lagi.
Karena itu, lanjut Yamin, DPRD setempat pada Jumat ini memanggil Dishubkominfo dan mengundang KSOP untuk konsultasi terkait permasalahan tersebut agar dicari titik temunya, sehingga pelabuhan armada semut tidak bernasib sama seperti pangkalan pelabuhan Bastiong yang dikelola PT Pelindo.
Sedangkan mengenai pemindahan dermaga spead boat Kota Baru ke Pelabuhan armada Semut akan mempengaruhi pendapatan sekitar 1.000 orang yang menggantungkan nasibnya pada areal dermaga itu, seperti tukang ojek serta para pedagang lokal.
Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas Laut KSOP Ternate Arifai ketika dihubungi secara terpisah menyatakan, pelabuhan armada semut akan digunakan pada 4 Mei 2016.
"Untuk tahap pertama, speedboat jurusan Ternate-Sofifi kemudian jurusan Ternate-Tidore PP serta Ternate-Sidangoli yang menggunakan pelabuhan rakyat di Kota Baru dan kawasan Masjid Al-Munawwar akan dialihkan ke armada semut Mangga Dua," kata Arifai lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Pelabuhan yang awalnya menjadi pelabuhan rakyat diubah menjadi pelabuhan kelas II Ternate yang dikelola langsung oleh Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Ternate, jika tidak dikelola dengan baik, maka armada semut Mangga nasibnya akan sama dengan pangkalan pelabuhan Bastiong yang dikelola PT Pelindo Wilayah IV," kata anggota DPRD Kota Ternate Yamin Rusli, di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, pelabuhan kelas II otomatis menjadi perdebatan adalah armada semut, mengingat pelabuhan semut itu masuk dalam kategori pelabuhan rakyat atau pelabuhan antarpulau.
Yamin mempertanyakan kejelasan status dari pelabuhan tersebut, karena dalam undang-undang telah jelas menegaskan bahwa pelabuhan yang dioperasikan dengan menggunakan kapal motor jenis spead boat di bawah 7 gross ton (GT) adalah pelabuhan rakyat.
"Armada semut Mangga Dua masuk dalam pelabuhan kelas II Ternate, dan yang menjadi pertanyaan kami, dalam UU mengatur jelas kapal di bawah 7 GT otomatis kewenangan pemkot, sedangkan di pelabuhan itu yang masuk rata-rata di bawah 7 GT dan sampai sekarang belum ada titik temu, terus pemkot dapat apa dari situ," katanya lagi.
Karena itu, lanjut Yamin, DPRD setempat pada Jumat ini memanggil Dishubkominfo dan mengundang KSOP untuk konsultasi terkait permasalahan tersebut agar dicari titik temunya, sehingga pelabuhan armada semut tidak bernasib sama seperti pangkalan pelabuhan Bastiong yang dikelola PT Pelindo.
Sedangkan mengenai pemindahan dermaga spead boat Kota Baru ke Pelabuhan armada Semut akan mempengaruhi pendapatan sekitar 1.000 orang yang menggantungkan nasibnya pada areal dermaga itu, seperti tukang ojek serta para pedagang lokal.
Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas Laut KSOP Ternate Arifai ketika dihubungi secara terpisah menyatakan, pelabuhan armada semut akan digunakan pada 4 Mei 2016.
"Untuk tahap pertama, speedboat jurusan Ternate-Sofifi kemudian jurusan Ternate-Tidore PP serta Ternate-Sidangoli yang menggunakan pelabuhan rakyat di Kota Baru dan kawasan Masjid Al-Munawwar akan dialihkan ke armada semut Mangga Dua," kata Arifai lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016