Ambon, 9/5 (Antara) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan sudah saatnya ibu kota provinsi Maluku ini memiliki rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) guna menyikapi keterbatasan lahan dan sekaligus mengembanngkan permukiman yang bersih dan sehat.

"Ambon saatnya membangun rumah ke atas karena ke samping, baik kiri maupun kanan dihadapkan keterbatasan lahan untuk permukiman," kata Richard di Ambon, Senin.

Ia mengungkapkan, lahan yang tersedia saat ini untuk pembangunan permukiman hanya tinggal 17 persen.

Menurut Richard, untuk tahap awal pembangunan Rusanawa hanya bisa tiga lantai mengingat masyarakat di kota ini belum terbiasa dengan fasilitas perumahan seperti itu.

Kualitas pengerjaannya pun harus dipertimbangkan secara matang agar tidak menimbulkan masalah di tengah para penghuninya.

"Misalnya terjadi kebocoran pipa air di lantai 3 yang merembes ke lantai di bawahnya, ini dikhawatirkan bisa menimbulkan pertikaian antar-penghuni,": katanya.

Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan sosialisasi intensif untuk meyakinkan masyarakat bahwa lahan permukiman saat ini terbatas dan sudah saatnya membangun fasilitas permukiman rumah susun.

Pembangunan Rusunawa, menurut Richard, juga mengatasi kumuhnya permukiman di Kota Ambon yang saat ini terdata tersebar di 15 kawasan.

"Kawasan kumuh sedang maupun berat itu penanganannya haruslah melalui relokasi dan Rusunawa menjadi program untuk mengatasi keterbatasan lahan permukiman," tandasnya.

Saat ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis intensif melakukan sosialisasi maupun pendataan masyarakat yang bersedia mengikuti program Rusunawa.

"Jujur saja, kota Ambon saat ini terbentur oleh daya dukung lahan yang terbatas dengan wilayah seluas 377 KM2 sehingga perlu ada peraturan daerah (Perda) yang mengatur sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW)," kata Richard.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016