Ambon, 25/5 (Antara Maluku) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang cukup tinggi memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Memasuki periode Ramadhan dan Idul Fitri, berdasarkan historisnya maka inflasi Maluku tercatat cukup tinggi akibat adanya shock permintaan pada periode hari besar keagamaan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Wuryanto pada Rakor TPID di Ambon, Rabu.

Wuriyanto dalam paparan mengatakan mencermati pola dan historis inflasi dalam empat tahun terakhir, komoditas yang cenderung meningkat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri antara lain sayuran, angkutan udara, ikan segar, serta bumbu-bumbuan seperti cabai merah dan cabai rawit.

Menurut dia ada beberapa rekomendasi dan masukan dari pihaknya dalam rangka persiapan Ramadhan antara lain, mencari alternatif impor untuk komoditas yang rawan mengalami inflasi.

Dengan memperhatikan informasi terkini mengenai ketersediaan stok, melakukan penjadwalan program intervensi berupa operasi pasar atau pasar murah bersama, melakukan monitoring mingguan mengenai ketersediaan stok, serta penjadwalan inspeksi bersama kepada distributor.

Karena itu, Wuryanto berharap agar setiap kepala daerah lebih intens terlibat langsung dalam proses pengendalian harga di daerahnya masing-masing.

Untuk meningkatkan efektivitas program TPID, peran kepala daerah setempat, baik gubernur, walikota, maupun bupati dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian harga perlu ditingkatkan, hal ini penting, mengingat inflasi memberikan pengaruh yang besar pada kesejahteraan masyarakat di Maluku, katanya.

Sekretaris Kota Ambon, A.G. Latuheru juga menyampaikan bahwa TPID Kota Ambon sudah siap menyambut Ramadhan dan Idul Fitri dengan program-program seperti mengadakan pasar murah Ramadhan.

"Pasar murah tersebut rencananya diadakan di pemukiman yang memiliki mayoritas penduduk miskin untuk memastikan efektivitas sasaran intervensi," katanya.

TPID Kota Ambon, lanjutnya mendukung pemutakhiran pada PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) untuk mempermudah pemantauan harga.

Pihkanya juga akan berkoordinasi dengan maskapai untuk persiapan ketersediaan penerbangan dan pengendalian harga tiket selama bulan Ramadhan.

Sekretaris TPID Provinsi Anton Lailossa mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku juga sudah melakukan persiapan memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.

"Data ketersediaan stok bahan pokok menunjukkan berada pada level yang aman dan dalam waktu dekat akan ditambah. Di samping itu, Disperindag juga telah mengadakan pasar murah terkait dengan persiapan Waisak. Ke depan, pasar murah juga akan dilaksanakan di Lapangan Merdeka dalam rangka Ramadhan dan Idul Fitri," katanya.

Selain pasar murah yang bersifat stay, lanjut Anton Disperindag juga telah menyiapkan pasar murah yang bersifat mobile, yaitu di Leihitu dan Salahutu pada tanggal 21 Mei-2 Juni 2016 dan 29 Juni-2 Juli 2016.

"Untuk membantu kelancaran distribusi, Disperindag akan berkoordinasi dengan Pelindo Cabang Ambon supaya memprioritaskan kegiatan bongkar muat untuk impor makanan," ujarnya.

Selanjutnya terkait dengan stok beras, pihak Bulog Divre Maluku juga sudah menyiapkan kebutuhan untuk beras medium sebanyak 11.900 ton, cukup untuk kebutuhan enam bulan ke depan dan dalam waktu dekat.

Bulog juga akan menambah stok beras super sebanyak 1.000 ton untuk Kota Ambon dan 500 ton untuk Kota Tual yang dijual dengan harga di bawah Rp10.000,- per kilogram

Pegelaran pasar murah juga telah dipersiapkan oleh TPID kota/kabupaten lainnya, seperti Kota Tual yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun.

Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Kabupaten Kepulauan Aru yang akan mengadakan pasar murah pada pekan depan serta Kabupaten Seram Bagian Barat akan mengadakan operasi pasar murah pada H-7 di wilayah-wilayah penduduk miskin.

Hasil Rakor TPID tersebut, telah disepakati beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti bersama, yaitu perlu adanya koordinasi yang lebih intensif untuk pengendalian stok hingga Lebaran, penjajakan pemantauan harga tiket pesawat ke dalam monitoring harga rutin.

Seanjutnya pengimplementasian PIHPS online untuk memantau pergerakan harga di masing-masing kabupaten, pengoptimalan jalur tol laut untuk perdagangan antar daerah, meningkatkan efektivitas dari coldstorage bekerja sama dengan nelayan, serta koordinasi lebih lanjut dengan operator pelabuhan untuk memprioritaskan bongkar muat komoditas bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri.

"Pada prinsipnya, seluruh anggota TPID Maluku telah siap menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2016. Karena itu diimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik dengan membeli barang-barang kebutuhan pokok dalam jumlah besar," kata Anton.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016