Ambon, 23/6 (Antara Maluku) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menyatakan pangan buka puasa atau takjil yang dijual pelaku usaha di kota Masohi kabupaten Maluku Tengah aman untuk dikonsumsi masyarakat .

"Pengawasan terpadu yang dilakukan sejak 20/6 (Senin) di pujasera pasar Binaya Masohi, tidak mengandung bahan berbahaya pada pangan sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat," kata Kepala BPOM Maluku, Sandra Linthin, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, pengawasan dilakukan tim terpadu BPOM bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Tengah di sejumlah lokasi penjualan takjil menggunakan mobil laboratorium keliling dan uji laboratorium.

Hasil pengawasan terhadap 30 sampel pangan takjil hasilnya negatif yakni tidak mengandung bahan berbahaya pada pangan, seperti pewarna rhodamin B, methanil yellow, pengawet borax dan formalin.

Uji parameter kimia yang dilakukan meliputi Rhodamin B, Formalin, Borax dan Metanil Yellow.

Rodhamin B diuji melalui sampel pangan sirup merah, kue, puding dan kerupuk merah. Formalin diuji melalui tahu, bakso, mie dan ikan, baik yang dimasak gulai maupun yang digoreng.

Sedangkan Metanil Yellow diperiksa melalui sirup dan kue. Borax diuji melalui bakso, kerupuk, gado-gado dan ketupat.

Uji parameter mikrobiologi lanjutnya dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dalam makanan, yakni Angka Lempeng Total (ALT) dan "Most Probable Number (MPN) Coliform", ujarnya.

"Kita bersyukur hasil pengawasan yang dilakukan di sejumlah lokasi penjualan takjil, tidak ditemukan bahan berbahaya. Hal ini berarti kesadaran penjual semakin baik," katanya.

Diakuinya Sandra, uji sampel pagan berbuka dilakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah.

"Kami mengambil sejumlah sampel makanan utuk diuji keamanannya meliputi uji parameter kimia dan mikrobiologi," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016