Ambon, 23/6 (Antara Maluku) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto mengatakan, Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inkulsif) dijadikan program percepatan akses keuangan daerah.
"Laku Pandai merupakan salah satu program untuk percepatan akses keuangan di daerah," kata Bambang, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, program berupa agen bank itu mendapat tanggapan positif dari para pemangku kepentingan karena sangat dibutuhkan dalam pelayanan keuangan di wilayah-wilayah yang sangat jauh dari akses perbankan.
Laku Pandai di Maluku masih dilayani oleh dua bank milik pemerintah yakni BNI dan BRI. Dua bank ini punya target tahun 2016 memperluas agen bank di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau layanannya.
Perkembangan program Laku Pandai dua bank tersebut akan diamati dan dievaluasi, khususnya terkait pencapaian target masing-masing.
"Terobosan pelayanan keuangan melalui agen bank mendapat manfaat dari pihak perbankan karena tidak perlu mengeluarkan biaya investasi yang sangat besar. Masyarakat sendiri pun mendapat kemudahan karena tidak perlu datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi kuangan tetapi bisa melalui agen-agen laku pandai," kata Bambang.
Ia mengungkapkan, agen bank yang rekrut BNI dan BRI di Maluku hampir mencapai 300, tersebar di sembilan kabupaten dan dua kota.
"BRI berencana merekrut calon agen sebanyak 400-500," katanya.
Laku Pandai menyediakan layanan keuangan yang mudah, aman, menguntungkan dan terjangkau bagi masyarakat, serta menciptakan budaya masyarakat yang paham dan mampu mengoptimalkan penggunaan layanan keuangan.
"Laku pandai hadir untuk melayani transaksi kuangan masyarakat secara Real Time melalui bank/agen bank yang ada di sekitar kampung, desa dan kecamatan," kata Bambang.
Ditanya bagaimana dengan wilayah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi, Bambang menyatakan harapan peluncuran Satelit BRI bisa memberikan dampak positif, karena satelit itu menjangkau seluruh wilayah.
"Tapi kita tidak bisa berharap hanya pada Satelit BRI, perlu dukungan dari pihak Telkom untuk mendirikan BTS atau tiang pemancar. Saya dengar sudah ada rencana untuk mendirikan BTS di tiga daerah di Provinsi Maluku yang jaringan komunikasinya sangat sulit," katanya.
Karena itu, lanjutnya, Telkom dan Telkomsel serta PLN akan diikutkan dalam keanggotaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), sehingga dapat lebih mudah berkoordinasi untuk pemetaan kebutuhan yang diperlukan untuk jaringan komunikasi maupun untuk masalah listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Laku Pandai merupakan salah satu program untuk percepatan akses keuangan di daerah," kata Bambang, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, program berupa agen bank itu mendapat tanggapan positif dari para pemangku kepentingan karena sangat dibutuhkan dalam pelayanan keuangan di wilayah-wilayah yang sangat jauh dari akses perbankan.
Laku Pandai di Maluku masih dilayani oleh dua bank milik pemerintah yakni BNI dan BRI. Dua bank ini punya target tahun 2016 memperluas agen bank di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau layanannya.
Perkembangan program Laku Pandai dua bank tersebut akan diamati dan dievaluasi, khususnya terkait pencapaian target masing-masing.
"Terobosan pelayanan keuangan melalui agen bank mendapat manfaat dari pihak perbankan karena tidak perlu mengeluarkan biaya investasi yang sangat besar. Masyarakat sendiri pun mendapat kemudahan karena tidak perlu datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi kuangan tetapi bisa melalui agen-agen laku pandai," kata Bambang.
Ia mengungkapkan, agen bank yang rekrut BNI dan BRI di Maluku hampir mencapai 300, tersebar di sembilan kabupaten dan dua kota.
"BRI berencana merekrut calon agen sebanyak 400-500," katanya.
Laku Pandai menyediakan layanan keuangan yang mudah, aman, menguntungkan dan terjangkau bagi masyarakat, serta menciptakan budaya masyarakat yang paham dan mampu mengoptimalkan penggunaan layanan keuangan.
"Laku pandai hadir untuk melayani transaksi kuangan masyarakat secara Real Time melalui bank/agen bank yang ada di sekitar kampung, desa dan kecamatan," kata Bambang.
Ditanya bagaimana dengan wilayah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi, Bambang menyatakan harapan peluncuran Satelit BRI bisa memberikan dampak positif, karena satelit itu menjangkau seluruh wilayah.
"Tapi kita tidak bisa berharap hanya pada Satelit BRI, perlu dukungan dari pihak Telkom untuk mendirikan BTS atau tiang pemancar. Saya dengar sudah ada rencana untuk mendirikan BTS di tiga daerah di Provinsi Maluku yang jaringan komunikasinya sangat sulit," katanya.
Karena itu, lanjutnya, Telkom dan Telkomsel serta PLN akan diikutkan dalam keanggotaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), sehingga dapat lebih mudah berkoordinasi untuk pemetaan kebutuhan yang diperlukan untuk jaringan komunikasi maupun untuk masalah listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016