Ambon, 7/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memprioritaskan penanganan insfrastruktur yang rusak karena bencana banjir dan tanah longsor pada Juli 2016.

"Sejumlah infrastruktur yang rusak paska bencana banjir dan tanah longsor menjadi prioritas utama untuk segera ditangani," kata Penjabat Wali Kota Ambon Frans Johanes Papilaya saat meninjau sejumlah lokasi bencana di Ambon, Minggu.

Menurut dia, penanganan infrastruktur yang rusak diawali dengan melakukan peninjauan untuk mengetahui secara pasti kondisi terkini di lapangan, dilanjutkan dengan penetapan kebijakan penanganan dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku maupun Pemerintah Pusat (Pempus).

Penanganan kerusakan infrastruktur akibat bencana dibutuhkan kerja sama lintas sektoral karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama baik Pemprov Maluku maupun pemerintah pusat.

"Penanganan masalah bencana dibutuhkan langkah cepat karena kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat hal ini menjadi kewajiban untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat melalui pembenahan," katanya.

Frans menyatakan telah menyiapkan perencanaan guna penanganan kerusakan infrastruktur pascabencana dalam bentuk penanganan konkrit.

"Setelah ini saya akan melakukan rapat koordinasi dengan SKPD terkait untuk membicarakan upaya penanganan sambil mencari pemecahan masalahnya. Prinsipnya infrastruktur yang rusak akan segera ditangani karena hal ini terkait kebutuhan mendasar di masyarakat yakni talud dan jalan yang rusak," ujarnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat 15 kawasan di lima kecamatan mengalami bencana tanah retak, longsor dan banjir yang berdampak pada terputusnya fasilitas umum jalan dan jembatan, badan jalan dan talud yang patah.

Di kecamatan Nusaniwe tercatat lima kelurahan dan negeri diantaranya Silale, Kelurahan Nusaniwe, Mangga Dua yakni 18 rumah warga terancam longsor dan kelurahan Benteng dan negeri Urimessing jalan putus dan longosoran di badan jalan.

Kecamatan Sirimau kelurahan Batu Gajah dan Batu Meja talud sungai patah mengakibatkan sejumlah rumah terancan longsor serta negeri Soya, Batu Meja dan Hative kecil.

Sedangkan di kecamatan Baguala yakni negeri Passo dan Waiheruu talud sungai patah akibat banjir.

Kecamatan Teluk Ambon yakni desa Hunuth dan negeri Hative besar talud badan jalan patah mengakibatkan akses jalan terputus.

Kecamatan Leitimur Selatan yaki negeri Kilang terjadi longsoran di badan jalan yang menghubungkan ruas jalan Kilang dan Hukurilla.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016